Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - HAGUE. Pemerintah Belanda menunda rencananya untuk memberi dana talangan (bailout) kepada KLM, setelah para pilotnya yang menolak rencana pembekuan gaji hingga 2025.
KLM rencananya bakal menerima bantuan 3,4 miliar Euro, termasuk 1 miliar Euro berupa pinjaman langsung dari pemerintah guna maskapai dapat menghadapi efek buruk pandemi.
“Saya sangat kecewa saat ini, tapi dengan cara ini kami tidak bisa memproses pinjaman,” ungkap Menteri Keuangan Wopke Hoekstra dilansir dari Reuters, Minggu (1/11).
Sementara Asosiasi Pilot sebelumnya menyatakan bahwa mereka menyetujui pembekuan gaji hingga Maret 2022, dan kini tak dapat mengubah ketentuan dalam kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Uni Eropa Setujui Suntikan Dana 7 Miliar Euro untuk Selamatkan Air France
CEO KLM Pieter Elbers menyatakan tanpa adanya pinjaman dari pemerintah, perusahaan tak bakal bertahan lagi.
Tanpa dana talangan, Elbers menambahkan, KLM memang tak akan serta merta bangkrut, namun dipastikan tak akan bertahan lebih dari beberapa bulan.
Dalam suratnya kepada parlemen, Hoekstra menyatakan bakal segera memberikan dana talangan jika seluruh pegawai KLM menyetujui pembekuan gaji hingga 2025.
“Saat ini keputusan ada di tangan KLM, dan serikat pekerjanya untuk memastikan mereka dapat menerima ketentuan yang pemerintah tawarkan,” ujar Hoekstra.
Ia juga menambahkan merujuk sejumlah proyeksi anyar, kebangkitan industri penerbangan pascapandemi sulit terjadi dalam waktu dekat.
“Prospeknya suram, sehingga akan lebih tepat jika langkah restrukturisasi dilakukan guna mendukung pemulihan secara jangka panjang,” lanjutnya.
Serikat Pekerja KLM yang mewakili pekerja lapangan, dan awak kabin sejatinya telah menyetujui pembekuan gaji diperpanjang setidaknya selama perusahaan menerima dana talangan dari pemerintah.
