Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
Usaha keras Ben Silbermann membesarkan bisnis media sosialnya, Pinterest, membuahkan hasil gemilang. Meski tidak secepat Facebook, Twitter, maupun Instagram di awal berdirinya, Pinterest kini sudah melahirkan seorang miliarder baru. Suntikan modal kerap Silbermann peroleh untuk lebih membesarkan usahanya. Investasi pada bidang teknologi, memang membutuhkan dana tidak sedikit. Semua kerja keras Silbermann kini terbayar sudah.
Pada awal berdirinya, bisnis Ben Silbermann di bidang situs berbagi sosial, Pinterest, berjalan lambat. Ini berbeda dengan situs media sosial lainnya semisal Facebook, Instagram, dan Twitter yang hanya butuh waktu singkat untuk meraup untung besar. Pinterest sedikitnya memerlukan antara satu tahun hingga dua tahun untuk benar-benar dikenal sebagai perusahaan internet kelas dunia.
Ambil contoh, pasca perjuangan yang cukup melelahkan guna mencuri perhatian pasar setahun sejak berdirinya, Pinterest akhirnya berhasil menyabet gelar 50 situs terbaik di dunia versi majalah Time pada Agustus 2011.
Tidak hanya itu, menurut Hitwise, Pinterest pada Desember 2011 juga sukses masuk jajaran 10 besar situs jejaring sosial terbesar dunia, dengan catatan pengunjung sebanyak 11 juta saban pekan. Masih pada periode yang sama, Pinterest lagi-lagi menerima predikat sebagai perusahaan rintisan terbaik versi TechCrunch.
Selain sederet penghargaan yang berhasil diperolehnya, perusahaan yang didirikan pada Maret 2010 silam tersebut, juga sudah membukukan kinerja cukup mengesankan dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Berdasarkan catatan Omnicoreagency.com, hingga 23 Januari 2017, Pinterest telah mempekerjakan sedikitnya 800 orang tenaga kerja.
Di Indonesia, nama Pinterest mungkin kalah tenar dengan situs jejaring sosial lain. Sebagai gambaran, dari total 150 juta pengguna Pinterest saat ini, sebanyak 70 juta di antaranya masih berasal dari Amerika Serikat (AS), negara asal media sosial itu lahir. Adapun 80 juta pengguna lainnya tersebar di seluruh dunia.
Berdasarkan artikel yang dilansir oleh BusinessInsider.com, pada pertengahan tahun 2017, Pinterest sukses membukukan kenaikan valuasi perusahaan yang cukup signifikan. Bayangkan, hingga Juni 2017 atau setelah tujuh tahun berdiri, nilai valuasi perusahaan yang bermarkas di San Francisco itu mencapai US$ 12,3 miliar. Jika pada April 2015 valuasi perusahaan ini berada di posisi US$ 11 miliar, artinya terjadi kenaikan hingga US$ 1,3 miliar hanya dalam waktu dua tahun.
Menurut juru bicara Pinterest, seperti dilansir Business Insider, perusahaan tersebut baru saja mendapatkan tambahan pendanaan dari investor sebanyak US$ 1,3 miliar. Ketatnya persaingan di era yang serba-digital ini, menuntut perusahaan media sosial jorjoran menggelontorkan investasi.
Dari total pendanaan yang diperoleh Pinterest, sebagian besar mengalir pada investasi bidang teknologi pencari visual (visual search technology). Tujuannya tentu saja untuk melipatgandakan jumlah pengunjung dan pengguna aktif.
Manajemen Pinterest berupaya memiliki layanan pencari gambar mutakhir yang hampir mirip dengan aplikasi Google Image. Lewat upaya dan pendanaan yang cukup besar tersebut, Pinterest memasang target optimistis sampai akhir tahun 2017, dengan membidik target pendapatan perusahaan senilai US$ 500 juta. Jumlah itu bersumber dari pendapatan iklan. Asal tahu saja, bila target kinerja ini terwujud, artinya dalam setahun, pendapatan Pinterest bisa melonjak 67%, bila dibandingkan tahun lalu yang berjumlah US$ 300 juta.
Maka jangan heran bila Silbermann kini sudah masuk jajaran miliarder dunia. Forbes menyebutkan, hingga 7 Juli 2017, harta kekayaan sarjana politik Universitas Yale AS ini sudah sebanyak US$ 1,8 miliar dan menempati ranking 1.290 orang terkaya dunia.
Dalam upaya mewujudkan target pendapatan tahun 2017 ini, ekspansi Pinterest diarahkan ke sejumlah kota besar, khususnya yang ada di AS. Di sana, Silbermann berupaya menggaet potensi pengiklan secara maksimal.
(Bersambung)
Berita Terkait
