Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - OTTAWA. Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan pemilihan umum dadakan yang akan digelar pada 28 April 2025.
Ia menegaskan perlunya mandat kuat untuk menghadapi ancaman dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menurutnya berupaya melemahkan Kanada demi kepentingan AS.
Carney menyampaikan bahwa hubungan antara Kanada dan AS, yang selama ini merupakan sekutu dan mitra dagang utama, semakin memburuk. Hal ini terjadi setelah Trump memberlakukan tarif impor terhadap Kanada dan mengancam akan mencaplok negara tersebut sebagai bagian dari AS.
Baca Juga: Ketegangan Meningkat, PM Kanada Minta Tinjau Ulang Pembelian F-35 dari AS
Pemilu seharusnya dijadwalkan pada 20 Oktober, namun Partai Liberal yang dipimpin Carney mengalami lonjakan dukungan sejak Januari, setelah Trump mulai mengancam Kanada dan mantan Perdana Menteri Justin Trudeau mengundurkan diri.
Carney, yang baru dilantik sebagai perdana menteri pada 14 Maret, awalnya menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Trump. Namun, dalam pernyataannya pada Minggu, ia mengambil sikap yang lebih tegas.
“Kita menghadapi krisis terbesar dalam hidup kita akibat kebijakan perdagangan Presiden Trump yang tidak dapat dibenarkan serta ancamannya terhadap kedaulatan kita,” ujar Carney.
Ia menegaskan bahwa respons terbaik adalah membangun ekonomi yang kuat serta menjaga keamanan nasional. “Trump mengklaim bahwa Kanada bukanlah negara yang sesungguhnya. Dia ingin melemahkan kita agar AS dapat menguasai kita. Kita tidak akan membiarkan itu terjadi,” tambahnya.
Baca Juga: Mark Carney Wins Race to Replace Trudeau as Canada's Prime Minister
Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas pernyataan Carney. Sementara itu, Trump pada 6 Maret menunda tarif 25% untuk beberapa produk Kanada selama 30 hari.
Sejak itu, ia telah menerapkan tarif impor pada baja dan aluminium serta mengancam memberlakukan tarif tambahan terhadap produk susu dan kayu Kanada pada 2 April.
Strategi Kampanye Carney
Analis politik menilai langkah Carney sebagai upaya memperkuat posisi dalam menghadapi Trump. “Jajak pendapat menunjukkan bahwa kekhawatiran utama warga Kanada saat ini adalah dampak kebijakan Donald Trump dan ancaman tarifnya,” kata Nik Nanos, kepala ilmuwan data di Nanos Research.
Ia juga menilai bahwa Carney mungkin sedang mempersiapkan kebijakan lebih tegas pada 2 April.
Carney, mantan gubernur bank sentral dengan pengalaman terbatas dalam politik elektoral, berhasil memenangkan kepemimpinan Partai Liberal dua minggu lalu. Kini, ia memiliki waktu lima minggu untuk meyakinkan publik.
Baca Juga: Makin Panas! PM Kanada yang Baru Minta Tinjau Ulang Pembelian F-35 dari AS
Salah satu usulan kampanyenya adalah pemotongan pajak penghasilan untuk kelompok berpenghasilan rendah sebesar satu poin persentase.
Jajak pendapat menunjukkan Partai Liberal yang sempat tertinggal dari Partai Konservatif pada awal tahun kini unggul tipis.
“Kita kini beralih dari pemilu yang menginginkan perubahan menuju pemilu yang lebih berfokus pada kepemimpinan,” kata Darrell Bricker, CEO Ipsos Public Affairs.
Tantangan Partai Konservatif
Partai Konservatif berupaya menggambarkan Carney sebagai elit yang melanjutkan kebijakan Trudeau tentang pengeluaran pemerintah yang tinggi. Mereka juga mempertanyakan transparansi keuangan Carney, terutama terkait pengelolaan aset pribadinya dalam perwalian buta.
Carney sempat menunjukkan reaksi keras ketika ditanya mengenai perwalian tersebut, menuduh jurnalis yang bertanya memiliki niat buruk. Sikap tersebut dinilai dapat menjadi celah bagi Partai Konservatif untuk menyerang Carney selama kampanye.
Salah satu tantangan terbesar bagi Carney adalah memenangkan hati pemilih di Quebec, provinsi berbahasa Prancis. Dalam sebuah konferensi pers, ia mengalami kesulitan memahami pertanyaan dalam bahasa Prancis dan memberikan jawaban dalam bahasa Inggris.
Baca Juga: Mark Carney Tantang Donald Trump! PM Kanada Baru Bersumpah Menang dalam Perang Dagang
Sementara itu, pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre dikenal fasih berbahasa Prancis dan telah berpengalaman dalam tujuh pemilu.
“Kita perlu mengutamakan kepentingan Kanada,” ujar Poilievre dalam konferensi pers peluncuran kampanyenya.
Ia menjanjikan kebijakan pemotongan pajak serta peningkatan produksi sumber daya untuk menarik investasi dan memperkuat ketahanan ekonomi Kanada dalam menghadapi Trump.
Laura Stephenson, profesor politik di Universitas Western, menilai bahwa kurangnya pengalaman Carney mungkin tidak menjadi faktor utama dalam pemilu kali ini. “Faktor Trump bisa memberikan kelonggaran bagi Carney, karena fokus pemilih lebih tertuju pada masa depan,” ujarnya.
Baca Juga: Siap Menghadapi Perang Tarif Trump, Inilah Sosok PM Kanada yang Baru
Jajak pendapat Angus Reid yang melibatkan 4.009 responden pekan lalu menunjukkan Partai Liberal memperoleh 42% dukungan, sementara Partai Konservatif 37%, dengan margin kesalahan sekitar 1,5%.