kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,43   -20,30   -2.19%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PM Thailand mendesak warga tinggal di rumah karena kasus corona mencapai rekor


Senin, 04 Januari 2021 / 14:06 WIB
PM Thailand mendesak warga tinggal di rumah karena kasus corona mencapai rekor
ILUSTRASI. Pemerintah Thailand telah mendeklarasikan 28 provinsi, termasuk Bangkok, sebagai zona berisiko tinggi.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Perdana Menteri Thailand pada hari Senin mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah untuk membantu menahan wabah virus corona terbesar di negara itu. Desakan ini juga untuk menghindari penguncian yang ketat, karena pihak berwenang mengkonfirmasi rekor harian 745 infeksi baru.

Pemerintah telah mendeklarasikan 28 provinsi, termasuk Bangkok, sebagai zona berisiko tinggi. Pemerintah Negeri Gajah Putih meminta penduduk untuk bekerja dari rumah dan menghindari berkumpul atau bepergian ke luar provinsi mereka. Angka infeksi meningkat setelah wabah pertama kali terdeteksi bulan lalu di pasar makanan laut dekat ibu kota.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan bahwa pemerintah memperhatikan potensi kerusakan ekonomi dari tindakan penahanan yang kuat. "Kami tidak ingin mengunci seluruh negeri karena kami tahu apa masalahnya, oleh karena itu bisakah kalian semua mengunci diri?" katanya kepada wartawan.

"Terserah semua orang, kalau kita tidak mau tertular tinggal di rumah selama 14 sampai 15 hari, kalau berpikir seperti ini maka semuanya akan aman, mudah untuk skrining," tambah Prayuth.

Baca Juga: Korea Selatan memperluas larangan pertemuan sosial secara nasional

Ada juga satu kematian baru yang dikonfirmasi pada hari Senin. Dari 745 kasus yang termasuk dalam total hari itu, 541 telah dilaporkan pada hari Minggu oleh otoritas provinsi.

Thailand telah mencatat 8.439 kasus virus corona dan 65 kematian secara keseluruhan. Kasus corona Thailand merupakan salah satu kasus terendah di Asia.

Sebagian besar kasus baru terkait dengan kelompok pekerja migran yang dimulai di Samut Sakhon, provinsi di barat daya Bangkok, dan menyebabkan infeksi di lebih dari separuh provinsi negara itu. Otoritas Bangkok memerintahkan restoran dan penjaja makanan kaki lima untuk menghentikan layanan makan malam antara pukul 7 malam dan pukul 6 pagi mulai hari Selasa untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Layanan bawa pulang masih akan diizinkan.

Penjualan alkohol di restoran telah dilarang dan bar serta tempat hiburan lainnya ditutup di provinsi berisiko tinggi. Gubernur provinsi telah diberi wewenang untuk mengatur batasan mereka sendiri. Sekolah dan pusat pendidikan nasional telah ditutup selama satu bulan.

Baca Juga: Jepang mempertimbangkan pengumuman keadaan darurat untuk wilayah Tokyo minggu ini




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×