kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Polandia Tembak Jatuh Drone, NATO Hadapi Ujian Serius di Tengah Perang Ukraina


Kamis, 11 September 2025 / 05:27 WIB
Polandia Tembak Jatuh Drone, NATO Hadapi Ujian Serius di Tengah Perang Ukraina
ILUSTRASI. Personel militer menyaksikan jet Eurofighter Typhoon terbang di pangkalan udara Kucova NATO yang baru dibangun kembali di Kucova, Albania, 4 Maret 2024. Polandia menembak jatuh sejumlah drone yang memasuki wilayah udaranya pada Rabu (10/9/2025), dengan dukungan pesawat tempur sekutu NATO.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WARSAWA. Polandia menembak jatuh sejumlah drone yang memasuki wilayah udaranya pada Rabu (10/9/2025), dengan dukungan pesawat tempur sekutu NATO. Ini menjadi kali pertama negara anggota aliansi Barat menembakkan senjata langsung sejak perang Rusia–Ukraina pecah.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyebut insiden itu sebagai momen paling dekat menuju konflik terbuka sejak Perang Dunia II, meski menegaskan tidak ada indikasi perang akan segera meletus.

Operasi berlangsung sejak Selasa malam hingga Rabu pagi. Jet tempur F-16 Polandia, F-35 Belanda, pesawat pengintai AWACS Italia, dan pesawat pengisi bahan bakar NATO dikerahkan untuk menghalau serangan.

Baca Juga: Iran Klaim Tembak Jatuh 2 Jet Siluman F-35I Israel dan Tangkap Pilot

Salah satu drone menabrak rumah dua lantai milik Tomasz Wesolowski di desa Wyryki-Wola, timur Polandia, pada pukul 06.30 pagi Waktu setempat. Atap rumah hancur dan kerusakan membuat bangunan dinilai perlu dibongkar. Beberapa drone lain jatuh di wilayah Polandia tenggara.

Secara keseluruhan, Polandia mencatat 19 objek memasuki wilayah udaranya. Drone yang dianggap mengancam langsung ditembak jatuh.

Rusia membantah bertanggung jawab. Kementerian Pertahanan Rusia mengaku hanya menyerang fasilitas militer di Ukraina barat dan tidak menargetkan Polandia. Seorang diplomat Rusia di Warsawa bahkan menyebut drone itu datang dari arah Ukraina.

Namun, banyak pemimpin Eropa mengecam dugaan pelanggaran wilayah Polandia. Prancis, Inggris, Jerman, hingga Kanada menilai insiden ini membutuhkan respons bersama. Slovenia, Denmark, Yunani, Prancis, dan Inggris bahkan mendesak Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat pada Jumat.

Baca Juga: Houthi Yaman Klaim Tembak Tujuh Drone Pembunuh AS MQ-9 Reaper

Presiden Polandia Karol Nawrocki langsung berkonsultasi dengan Donald Trump, yang pekan lalu menerimanya di Gedung Putih. Melalui media sosial, Trump menulis: “Apa-apaan Rusia melanggar wilayah udara Polandia dengan drone? Here we go!”

Tusk menyebut kejadian itu sebagai “provokasi skala besar” dan mengaktifkan Pasal 4 NATO yang membuka ruang konsultasi antaranggota aliansi. Artikel ini sebelumnya juga dipakai pada Februari 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Seorang sumber militer menyebut sedikitnya lima drone menuju ke Bandara Rzeszow, pusat utama pasokan senjata NATO untuk Ukraina. Dugaan lain, Rusia sedang menguji sistem pertahanan udara NATO.

NATO menyatakan investigasi masih berlangsung. Sekjen Mark Rutte menilai insiden ini “sangat ceroboh.” Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menekankan perlunya pertahanan udara bersama di Eropa.

Baca Juga: Iran Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur F-35 Israel Lagi Perang Meluas ke Fasilitas Energi

Untuk memperkuat pertahanan Polandia, Kementerian Pertahanan Ceko berencana mengirim tiga helikopter Mi-171S. Sementara beberapa bandara Polandia, termasuk Rzeszow, sempat ditutup saat kejadian.

Komisi Eropa menyerukan sanksi tambahan terhadap Rusia, termasuk larangan terhadap kapal tanker “shadow fleet” yang mengangkut minyaknya. 

Sementara itu, Trump menyatakan siap melangkah ke fase kedua sanksi setelah sempat berbicara soal perjanjian damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu.

Meski Kremlin membantah ingin memicu perang dengan NATO, insiden ini menambah ketegangan baru. Riki Ellison, pakar pertahanan rudal, menilai kasus ini akan “mengguncang NATO” meski belum berarti awal Perang Dunia III.

Selanjutnya: Proyek Tanggul Raksasa Mempertimbangkan Mangrove

Menarik Dibaca: 6 Daftar Promo Sushi Favorit September 2025, Genki Sushi hingga Sushi Tei




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×