kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.404   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Powell: Ekonomi AS Kuat, The Fed Tidak Terburu-buru Pangkas Suku Bunga


Selasa, 11 Februari 2025 / 22:45 WIB
Powell: Ekonomi AS Kuat, The Fed Tidak Terburu-buru Pangkas Suku Bunga
ILUSTRASI. Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuan. REUTERS/Kevin Mohatt


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuan.

Mengingat ekonomi yang masih "kuat secara keseluruhan," dengan tingkat pengangguran rendah dan inflasi yang masih di atas target 2% The Fed.

Dalam pernyataan pembukaannya yang disiapkan untuk sidang Komite Perbankan Senat, Powell menyebut bahwa ekonomi AS telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: Wall Street Turun, Investor Menanti Pidato Testimoni Powell

"Ekonomi kuat secara keseluruhan dan telah mencapai kemajuan besar menuju tujuan kami dalam dua tahun terakhir," kata Powell pada Selasa (11/2).

Ia juga menyebut bahwa tingkat pengangguran yang mencapai 4% masih berada dalam level yang dianggap sebagai pekerjaan penuh (full employment).

Sementara inflasi turun tetapi tetap lebih dari setengah poin persentase di atas target The Fed.

"Kami tidak perlu terburu-buru menyesuaikan kebijakan kami. Kami memahami bahwa mengurangi pengetatan kebijakan terlalu cepat atau terlalu banyak dapat menghambat kemajuan dalam menurunkan inflasi," lanjutnya.

Sekaligus mengulangi pernyataan yang diberikan setelah pertemuan The Fed pada Januari lalu, di mana bank sentral mempertahankan suku bunga dan menyatakan bahwa pemotongan suku bunga akan bergantung pada penurunan inflasi serta stabilnya pasar tenaga kerja.

Baca Juga: IHSG Turun 1,75% pada Selasa (11/2), Intip Proyeksinya untuk Rabu (12/2)

Dalam pernyataannya, Powell juga menyinggung secara tersirat ketidakpastian ekonomi yang muncul akibat kebijakan baru pemerintahan Trump, termasuk tarif impor baru yang luas, deportasi imigran yang selama ini menjadi sumber pertumbuhan tenaga kerja, serta rencana reformasi pajak dan regulasi.

"Kami memperhatikan risiko di kedua sisi mandat ganda kami," ujar Powell, mengacu pada tujuan The Fed yang ditetapkan oleh Kongres, yakni menjaga stabilitas inflasi dan mencapai lapangan kerja maksimal.

"Kebijakan saat ini sudah diposisikan dengan baik untuk menghadapi risiko dan ketidakpastian yang ada."

Berjalan dengan Hati-hati

Testimoni Powell di hadapan Senat ini merupakan hari pertama dari dua hari sidang di Kongres, di mana The Fed menghadapi tantangan dalam menyesuaikan kebijakannya dengan dampak dari kebijakan ekonomi yang diterapkan Presiden Donald Trump.

Pejabat The Fed, termasuk Powell, selalu berhati-hati dalam menilai kebijakan eksekutif atau legislatif, lebih fokus pada dampaknya terhadap ekonomi daripada menilai kebijaksanaan kebijakan itu sendiri.

Baca Juga: Tarif Trump Dorong Harga Emas ke Rekor Tertinggi, Selasa (11/2)

Namun, dengan ekonomi yang sudah cukup kuat dan berbagai kebijakan besar yang direncanakan Trump, The Fed memilih untuk mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dan menghindari langkah terburu-buru.

Setelah memberikan kesaksian di hadapan Komite Perbankan Senat pada Selasa, Powell dijadwalkan tampil di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR pada Rabu pukul 10 pagi waktu setempat (15.00 GMT).



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×