kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prancis-Inggris-Jerman ramai-ramai menentang klaim China di Laut China Selatan


Senin, 21 September 2020 / 09:45 WIB
Prancis-Inggris-Jerman ramai-ramai menentang klaim China di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Kapal patroli China yang terlihat dari atas kapal patroli Vietnam. Keduanya bertemu di perairan Laut China Selatan pada tahun 2014 silam.


Sumber: Economic Times,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, Pemerintah Indonesia akan meningkatkan operasi keamanan maritim di dekat beberapa pulau di Laut China Selatan setelah kapal penjaga pantai China terlihat wara-wiri di wilayah tersebut. Hal ini meningkatkan kecurigaan Indonesia tentang tindakan yang dilakukan China.

Baca Juga: Panggil wakil dubes China, Kemenlu: RI tidak mengakui nine dash line

Reuters memberitakan, Aan Kurnia, Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia(Bakamla) mengatakan, kapal penjaga pantai China memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil Indonesia di lepas pulau Natuna utara pada hari Sabtu dan akhirnya meninggalkan wilayah tersebut pada hari Senin setelah mendapat peringatan atas yurisdiksi Indonesia.

Di bawah hukum internasional, melewati jalur ini memang diizinkan melalui ZEE negara lain, tetapi Aan mengatakan kapal itu terlalu lama berada di wilayah tersebut.

Baca Juga: Aksi Beijing mencurigakan di Laut China Selatan, Indonesia akan tingkatkan patroli

"Karena yang ini mengapung, lalu berputar-putar, kami menjadi curiga, kami mendekatinya dan mengetahui bahwa itu adalah kapal penjaga pantai China," katanya.

Dia menambahkan, angkatan laut dan penjaga pantai akan meningkatkan operasi di sana.

Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China, mengatakan kapal itu melakukan "tugas patroli normal di perairan di bawah yurisdiksi China".

"Hak dan kepentingan China di perairan yang relevan di Laut China Selatan sudah jelas," kata Wang dalam konferensi pers seperti yang dilansir Reuters.

Indonesia mengganti nama bagian utara ZEE pada tahun 2017 menjadi Laut Natuna Utara, mendorong kembali ambisi teritorial maritim China.

Selanjutnya: Angsa Putih, pembom supersonik Rusia pembawa rudal nuklir yang baru pecahkan rekor



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×