kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Prancis mengajak negara Pasifik Selatan untuk memerangi pengaruh maritim China


Selasa, 20 Juli 2021 / 13:15 WIB
Prancis mengajak negara Pasifik Selatan untuk memerangi pengaruh maritim China


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PARIS. Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa Prancis bersama dengan negara-negara Pasifik Selatan akan bekerja sama untuk melawan pengaruh maritim China yang semakin luas di Pasifik.

Dilansir dari Reuters, Macron pada hari Senin (19/7) mengatakan bahwa pihaknya dan negara Pasifik Selatan akan segera membentuk jaringan penjaga pantai terpadu untuk mengawasi penangkapan ikan ilegal.

Negara-negara Pasifik Selatan, meskipun kecil, tapi mengendalikan wilayah maritim luas yang kaya sumber daya. Sejumlah negara di dalamnya cukup dengan Prancis, AS, dan para sekutunya.

Baca Juga: AS berupaya mencegah masuknya pengaruh China di negara-negara Pasifik

Atas dasar kedekatan itu pula, kelompok negara Barat yang dipimpin AS sedang berusaha keras untuk menjauhkan negara-negara kecil Pasifik dari pengaruh China.

Prancis sendiri memiliki wilayah pulau yang membentang di Indo-Pasifik termasuk Reunion di Samudra Hindia dan Polinesia Prancis di Pasifik.

Belakangan ini Prancis mulai meningkatkan hubungan pertahanan dengan Australia dan India sebagai bagian dari langkah untuk melawan pengaruh China di kawasan itu.

Macron pada hari Senin mengadakan pertemuan virtual dengan para pemimpin Australia, Kepulauan Marshall, Papua Nugini dan perwakilan dari Selandia Baru dan negara-negara Pasifik lainnya.

Baca Juga: Semakin lemah, empat negara isyaratkan akan keluar dari Forum Kepulauan Pasifik

Pada kesempatan itu Macron menyebut ancaman yang dihadapi memiliki jiwa "predator" di lautan yang akan bisa merugikan banyak negara di kawasan tersebut, yang umumnya bergantung pada hasil laut.

"Kami akan meluncurkan jaringan penjaga pantai untuk Pasifik Selatan di sekitar tiga tujuan utama: berbagi informasi, kerjasama operasional dan pelatihan," kata Macron, seperti dikutip Reuters.

Sebenarnya Macron tidak secara langsung menyebut China sebagai ancaman. Namun, seorang penasihat presiden Prancis mengatakan kebijakan itu menargetkan penangkapan ikan ilegal yang sebagian besar dilakukan oleh aktor swasta.

Tapi pada kenyataannya, kapal-kapal China, dari kapal milik pribadi hingga pukat komersial milik perusahaan publik mulai datang ke wilayah tersebut dan Asia Tenggara karena hasil di sekitar perairannya mulai terbatas.

China diketahui telah berkeliaran ke berbagai lautan dan beberapa kali menyebabkan pertikaian diplomatik dengan negara-negara di sekitar Laut Cina Selatan tetapi juga Argentina.

Selanjutnya: Pesawat militer AS mendarat di Taiwan, China gelar latihan pendaratan amfibi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×