kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.777   30,00   0,18%
  • IDX 8.391   -26,28   -0,31%
  • KOMPAS100 1.162   -3,67   -0,31%
  • LQ45 846   -3,64   -0,43%
  • ISSI 293   -1,17   -0,40%
  • IDX30 441   -3,49   -0,78%
  • IDXHIDIV20 512   -2,02   -0,39%
  • IDX80 130   -0,72   -0,55%
  • IDXV30 136   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 141   -0,41   -0,29%

Prancis Setujui Penjualan 100 Jet Tempur Rafale ke Ukraina: “Kesepakatan Bersejarah”


Selasa, 18 November 2025 / 08:14 WIB
Prancis Setujui Penjualan 100 Jet Tempur Rafale ke Ukraina: “Kesepakatan Bersejarah”
ILUSTRASI. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin menandatangani kesepakatan yang memungkinkan Kyiv memperoleh hingga 100 jet tempur dan perlengkapan militer lainnya. REUTERS/Christian Hartmann


Sumber: AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin menandatangani kesepakatan yang memungkinkan Kyiv memperoleh hingga 100 jet tempur dan perlengkapan militer lainnya, termasuk drone—sebuah dorongan signifikan bagi Ukraina di tengah perang melawan invasi Rusia.

Mengutip AFP, pengiriman jet tempur Rafale—ikon utama kekuatan udara Prancis—hanya direncanakan melalui surat pernyataan intensi dalam jangka 10 tahun, meskipun produksi drone dan sistem interseptor disebut akan mulai akhir tahun ini, kata Macron.

Pengumuman itu disampaikan ketika Zelensky berkunjung ke Paris, saat Ukraina membutuhkan dukungan tambahan setelah beberapa kemunduran dalam seminggu terakhir akibat skandal korupsi domestik, tekanan militer Rusia di kota Pokrovsk, dan serangan udara Moskow yang terus berlanjut.

Macron mengakui bahwa saat ini adalah periode yang “sulit” dalam konflik yang dimulai ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

“Hanya Rusia yang memilih untuk melanjutkan perang ini dan memperkerasnya,” ujar Macron kepada pers bersama Zelensky, menuding Rusia memiliki “kecanduan perang.”

Namun Macron menyampaikan keyakinan bahwa “perdamaian bisa dicapai sebelum 2027”, saat masa jabatannya berakhir. Ia menambahkan bahwa Ukraina perlu menjalani “regenerasi” militer agar mampu mencegah agresi baru dari Rusia.

Baca Juga: Prediksi Berani JPMorgan: Bitcoin Siap Geser Dominasi Emas?

Surat pernyataan itu juga mencakup opsi kontrak masa depan bagi Ukraina untuk memperoleh 100 jet Rafale beserta persenjataannya, ujar kepresidenan Prancis.

Zelensky menyebut kerjasama tersebut sebagai “perjanjian bersejarah.”

Sebelumnya, Ukraina juga telah menandatangani pernyataan intensi untuk memperoleh 100–150 jet tempur Gripen buatan Swedia.

Prancis sebelumnya telah mengirim jet Mirage ke Ukraina, tetapi ini merupakan pertama kalinya Prancis menjanjikan pengiriman Rafale.

Detail biaya belum dipublikasikan, tetapi Prancis berencana menggunakan pembiayaan anggaran nasional dan mekanisme pinjaman Uni Eropa, meski terdapat risiko sprindikasi keberatan dari Jerman.

Baca Juga: Warren Buffett Siapkan “Bab Terakhir”: Hampir Semua Kekayaan untuk Amal


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×