Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS, Joe Biden, dalam pidatonya di Gedung Putih hari Selasa (10/10) berjanji akan memberikan dukungan politik dan bantuan militer untuk Israel yang resmi menyatakan perang terhadap pejuang Hamas di Gaza.
Tidak hanya soal bantuan, Biden juga mengecam kebrutalan serangan pejuang Hamas hari Sabtu lalu dan menyamakannya dengan ISIS karena dianggap melakukan aksi teror.
"Inilah yang mereka maksud dengan tragedi kemanusiaan, sebuah kekejaman dalam skala yang mengerikan. Kami akan terus bersatu, mendukung rakyat Israel yang menderita kerugian yang sangat besar dan menentang kebencian dan kekerasan terorisme," kata Biden, dikutip Al Jazeera.
Untuk saat ini Biden belum memberikan rincian mengenai tujuan Israel dalam perangnya di Gaza, namun dirinya siap mendukung Israel untuk menanggapi segala serangan pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas.
Baca Juga: AS, Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris Kompak Memberi Dukungan Kepada Israel
Bantuan Militer AS untuk Israel
Israel telah menerima US$3,8 miliar bantuan militer dari AS. Kini Biden menjanjikan lebih banyak bantuan militer, termasuk mengisi ulang sistem pertahanan Iron Dome.
"Kami meningkatkan bantuan militer tambahan, termasuk amunisi dan pencegat untuk mengisi kembali Iron Dome," kata Biden.
Biden mengatakan bahwa AS akan menjamin Israel tidak kehabisan aset penting ini untuk mempertahankan kota dan warganya.
Biden juga telah meminta Kongres untuk mengambil langkah cepat agar bisa segera mendanai kebutuhan perang Israel. Perintah seperti ini juga diberikan Biden saat memberikan dukungan militer kepada Ukraina.
Baca Juga: Putin Salahkan Kebijakan Politik AS Atas Segala Konflik di Timur Tengah
Dukungan Politik Tanpa Syarat
Tidak hanya bantuan militer, Biden juga menjanjikan dukungan politik yang tidak bersyarat terhadap respons militer Israel terhadap serangan Hamas.
"Seperti negara lain di dunia, Israel mempunyai hak untuk merespons, bahkan mempunyai kewajiban untuk merespons serangan-serangan keji ini," ungkap Biden.
Biden mengatakan dirinya juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa AS telah berpengalaman serangan serupa dan menjanjikan respons cepat, tegas, dan luar biasa.
"Kami juga membahas bagaimana negara demokrasi seperti Israel dan Amerika Serikat akan menjadi lebih kuat dan aman ketika kita bertindak sesuai dengan supremasi hukum," kata Biden.
Israel telah mendeklarasikan pengepungan total terhadap wilayah kantong Palestina. Langkah itu mencakup mencegah masuknya makanan dan pasokan penting lainnya memasuki wilayah tersebut.
Dukungan penuh AS terhadap langkah blokade Israel dikhawatirkan akan memperburuk kondisi rakyat Palestina di Gaza. Komunitas HAM dan PBB pun khawatir atas implementasi keputusan tersebut.