kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Presiden Iran: Amerika siap berunding, itu adalah kebohongan


Selasa, 23 Juni 2020 / 22:10 WIB
Presiden Iran: Amerika siap berunding, itu adalah kebohongan
ILUSTRASI. Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama pertemuan Gugus Tugas Pemerintah Iran mengenai virus corona di Teheran, Iran, 21 Maret 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, permintaan Amerika Serikat (AS) untuk menggelar pembicaraan dengan Iran adalah dusta.

"Mereka mengatakan, kami siap berunding. Mereka mengatakan sesuatu yang aneh. Apa artinya, kami siap berunding? Siapa yang meninggalkan meja perundingan? Siapa yang memecahkan meja perundingan? Siapa yang membuat ruang negosiasi terbakar? Itu mereka," kata Rouhani. 

"Jadi, itu adalah kebohongan di atas kebohongan setiap hari," ujarnya dalam pidato yang disiarkan langsung TV Pemerintah Iran, Selasa (23/6), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Israel: Iran menjadi negara paling berbahaya di Timur Tengah

Dalam sebuah twit pada awal Juni lalu, Presiden Donald Trump mendesak Iran untuk membuat kesepakatan dengan AS.

Sejak 2018, ketika Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan dunia, Washington telah menerapkan kembali sanksi untuk menekan ekspor minyak Iran sebagai bagian dari kebijakan "tekanan maksimum". 

AS menyatakan tujuannya, adalah untuk memaksa Teheran menyetujui kesepakatan yang lebih luas yang membatasi kerja nuklirnya dan program rudal balistiknya serta mengakhiri perang proksi regionalnya.

Baca Juga: Tolak resolusi nuklir, Iran: Mereka yang buat keputusan akan pikul konsekuensinya!

Tapi, Iran selalu mengatakan, tidak akan bernegosiasi selama sanksi tetap ada.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×