kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Presiden Ukraina: Versi rudal yang mengenai pesawat tidak dikesampingkan


Jumat, 10 Januari 2020 / 15:34 WIB
Presiden Ukraina: Versi rudal yang mengenai pesawat tidak dikesampingkan
ILUSTRASI. Seorang petugas penyelamat berjalan di antara puing pesawat Ukraine International Airlines yang jatuh setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini di pinggiran Teheran, Iran, 8 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KIEV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, kemungkinan sebuah rudal menjatuhkan pesawat maskapai Ukraina di atas langit Iran yang menewaskan semua penumpang belum dikesampingkan.

"Versi tentang rudal yang mengenai pesawat tidak dikesampingkan, tetapi belum dikonfirmasi," kata Zelenskiy di akun Facebook-nya Jumat (10/1) seperti dikutip Reuters.

"Mengingat pernyataan baru-baru ini oleh para pemimpin negara-negara di media, kami meminta semua mitra internasional, terutama pemerintah Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris, untuk menyerahkan data dan bukti mengenai bencana kepada komisi yang menyelidiki penyebab kecelakaan," ujarnya.

Baca Juga: Intelijen AS: Sistem rudal Iran tak sengaja menembak jatuh pesawat komersial Ukraina

Zelenski menambahkan, dia akan membahas penyelidikan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari ini. "Tidak diragukan lagi, prioritas untuk Ukraina adalah untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan pesawat. Kami pasti akan menemukan kebenarannya," sebutnya.

Sebelumnya, melansir Reuters, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan, mengacu intelijen negaranya dan sumber lain, pesawat yang jatuh di Iran menewaskan 176 penumpang dan kru kemungkinan terkena rudal Iran.

Seorang pejabat AS mengutip sebuah tinjauan luas terhadap data satelit mengungkapkan, Washington telah menyimpulkan dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa rudal anti-pesawat menjatuhkan pesawat tersebut. Pejabat itu bilang, Boeing 737-800 telah dilacak oleh radar Iran.

Tapi, Iran membantah pesawat tersebut terkena rudal.

Pesawat Ukraina International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara Teheran pada Rabu (8/1). Di antara para korban adalah 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris.

Baca Juga: Iran: Operasi psikologis AS hanya menambah garam ke luka korban pesawat Ukraina

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Jumat (10/1), mengatakan, negaranya siap berkontribusi dalam penyelidikan. "Adalah penting, membuat kejelasan sebanyak mungkin dan secepat mungkin", katanya kepada radio RTL seperti Reuters lansir.

Farhad Parvaresh, perwakilan Iran di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebutkan, Prancis mungkin juga terlibat karena salah satu negara yang membuat mesin pesawat nahas itu.



TERBARU

[X]
×