Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Seorang pejabat AS mengutip sebuah tinjauan luas terhadap data satelit mengungkapkan, Washington telah menyimpulkan dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa rudal anti-pesawat menjatuhkan pesawat tersebut. Pejabat itu bilang, Boeing 737-800 telah dilacak oleh radar Iran.
Tapi, Iran membantah pesawat tersebut terkena rudal.
Pesawat Ukraina International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara Teheran pada Rabu (8/1). Di antara para korban adalah 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris.
Baca Juga: Iran: Operasi psikologis AS hanya menambah garam ke luka korban pesawat Ukraina
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Jumat (10/1), mengatakan, negaranya siap berkontribusi dalam penyelidikan. "Adalah penting, membuat kejelasan sebanyak mungkin dan secepat mungkin", katanya kepada radio RTL seperti Reuters lansir.
Farhad Parvaresh, perwakilan Iran di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebutkan, Prancis mungkin juga terlibat karena salah satu negara yang membuat mesin pesawat nahas itu.