Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom dan profesor ekonomi terapan dari Johns Hopkins University, Steve Hanke, menanggapi kritik lama Warren Buffett terhadap emas dengan menegaskan bahwa logam mulia tersebut memiliki peran jauh lebih besar dalam melindungi kekayaan dibandingkan yang selama ini diakui oleh investor legendaris itu.
Komentar Hanke muncul sebagai respons atas pandangan Buffett yang sejak lama menganggap emas sebagai aset non-produktif. Pendiri Berkshire Hathaway (BRK.B) tersebut berulang kali menyindir emas karena tidak menghasilkan pendapatan, berbeda dengan bisnis dan aset produktif lainnya yang mampu menciptakan arus kas.
Buffett juga sering menggambarkan emas sebagai instrumen perdagangan berbasis ketakutan, sebab nilainya biasanya meningkat ketika investor cemas terhadap ketidakstabilan ekonomi.
Baca Juga: Warren Buffett Siapkan “Bab Terakhir”: Hampir Semua Kekayaan untuk Amal
Pandangan ini menjadi dasar filosofi investasinya bahwa kekayaan jangka panjang paling efektif dibangun melalui aset-aset yang menghasilkan keuntungan dan berkembang, bukan komoditas yang harganya terutama ditentukan oleh sentimen pasar.
Hanke: Fungsi utama emas adalah perlindungan
Namun, melalui unggahan di X pada 21 November, Hanke menantang pandangan tersebut dengan menekankan bahwa fungsi utama emas bukanlah bertindak sebagai aset produktif, melainkan sebagai bentuk asuransi.
Ia menjelaskan bahwa memiliki emas memberikan perlindungan terhadap risiko ekonomi dan finansial ekstrem, berfungsi sebagai penyangga ketika ketidakpastian meningkat — bukan sebagai instrumen yang diharapkan menghasilkan imbal hasil melalui produksi.
Hanke bahkan menyinggung kesuksesan Buffett di bisnis asuransi melalui GEICO, dengan menyiratkan bahwa seharusnya Buffett memahami pentingnya strategi lindung nilai terhadap ketidakpastian.
Baca Juga: Warren Buffett Tumpuk Kas US$381,7 Miliar, Sinyal Kehati-hatian Jelang Pensiun
Ia menutup kritiknya dengan pesan mengenai ketahanan dalam menjaga kekayaan, menegaskan kembali pandangannya bahwa emas tetap menjadi komponen penting dalam strategi keuangan yang kokoh.
Lonjakan minat terhadap emas sepanjang 2025
Menariknya, sepanjang 2025, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, investor justru semakin mengalihkan dana ke emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap volatilitas pasar.
Akibatnya, emas menjadi salah satu aset berkinerja terbaik tahun ini, menguat hampir 55% secara year-to-date dan ditutup pada level US$4.065 pada perdagangan terakhir.













