CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Program Kapal Selam AUKUS Diyakini Mampu Lindungi Taiwan dari Ancaman China


Kamis, 04 April 2024 / 07:46 WIB
Program Kapal Selam AUKUS Diyakini Mampu Lindungi Taiwan dari Ancaman China
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden berpartisipasi dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Navy Gateway Inns and Suites, di San Diego, California AS, 13 Maret 2023. REUTERS/Leah Millis


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Aliansi militer AUKUS percaya bahwa program pengadaan kapal selam bertenaga nuklirnya akan mampu memberikan dukungan lebih kepada Taiwan dalam menghadapi ancaman China.

AUKUS, yang beranggotakan Australia, Inggris, dan AS, pada tahun 2023 mengumumkan pengadaan kapal selam bertenaga nuklir sebagai program pertamanya.

Australia akan memperoleh kapal selam tempur itu sebagai bagian dari upaya AUKUS untuk melawan kekuatan China yang semakin besar di kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: Taiwan Deteksi 8 Balon China di Selat Taiwan

Baru-baru ini, Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell mengatakan, kemampuan kapal selam AUKUS akan meningkatkan perdamaian dan stabilitas, termasuk di Selat Taiwan.

"Kemampuan kapal selam AUKUS memiliki implikasi yang sangat besar dalam berbagai skenario, termasuk dalam situasi lintas selat. Saya berpendapat bahwa kerja sama yang erat dengan negara-negara lain mempunyai konsekuensi memperkuat perdamaian dan stabilitas secara lebih umum," kata Campbell dalam wawancara dengan think tank Center for a New American Security, dikutip Reuters (3/4).

Keberadaan AUKUS memang membuat China gerah. Beijing menyebut aliansi tersebut berbahaya dan memperingatkan hal itu dapat memicu perlombaan senjata regional.

Para anggota AUKUS secara umum enggan untuk secara terbuka mengaitkan programnya dengan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan. Australia pun mengatakan pihaknya tidak berjanji untuk mendukung AS dalam potensi konflik militer Taiwan.

Baca Juga: China: Hubungan Kami dengan AS Terhambat Isu Kemerdekaan Taiwan

Pada Maret 2023, AUKUS mengumumkan bahwa program pengadaan kapal selam bertenaga nuklir mereka akan menghabiskan biaya hingga A$368 miliar atau sekitar US$245 miliar hingga tahun 2055 mendatang.

Angka itu disampaikan secara langsung ketika Presiden AS Joe Biden, Menteri Australia Anthony Albanese, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengadakan pertemuan puncak di San Diego, California.

Albanese, sebagai penerima kapal selam nuklir, mengatakan bahwa program akan dimulai dengan dana A$6 miliar atau sekitar US$4 miliar dalam bentuk investasi berdurasi empat tahun.

Baca Juga: AUKUS: Program Kapal Selam Nuklir Australia Bernilai US$ 245 Miliar

Jumlah itu akan dialokasikan untuk pembuatan kapal selam serta infrastruktur dan pelatihan terkait. Program berskala besar ini dipercaya mampu menciptakan 20.000 pekerjaan di Australia selama tiga dekade.

"Ini akan menjadi kemampuan berdaulat Australia, dibangun oleh warga Australia, dipimpin oleh Angkatan Laut Australia dan didukung oleh pekerja Australia di galangan kapal Australia," kata Albanese, seperti dikutip Reuters.

Jika semuanya berjalan lancar, kapal selam pertama Australia pemberian AUKUS ini akan dikirim pada tahun 2042. Satu kapal akan dibangun setiap tiga tahun hingga armada mencapai delapan unit.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×