Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Belakangan, Kim Jong Un memerintahkan semua pihak untuk fokus pada sektor pertanian dan mendorong produksi biji-bijian di tengah krisis pangan yang melanda.
Pada Juni lalu, Kim mengakui, negaranya sedang menghadapi kekurangan pangan yang parah.
Dalam laporan terbarunya kepada PBB, Korea Utara mengatakan, produksinya turun ke level terendah dalam 10 tahun pada 2018 karena bencana alam, kurangnya bahan pertanian, dan rendahnya tingkat mekanisasi.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, pada Juli lalu melaporkan krisis pangan di Korea Utara akan memasuki fase terparah mulai Agustus ini.
FAO menyebutkan, Korea Utara diproyeksikan akan menghasilkan 5,6 juta ton biji-bijian tahun ini. Jumlah itu kurang 1,1 juta ton dari jumlah yang dibutuhkan untuk memberi makan seluruh penduduk Korea Utara.