Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - DADAN, Taiwan. Pernah menangkis serangan Tentara Pembebasan Rakyat China pada 1950, menjadi latar utama dalam drama TV Taiwan bertema invasi tahun ini, dan tetap menjadi lokasi penuh intrik keamanan, Pulau Dadan kini mulai membuka diri untuk sisi lain: pariwisata.
Pulau kecil yang terletak hanya 4 kilometer dari pesisir Xiamen, China, dan sarat dengan instalasi militer ini kini menerima wisatawan dalam tur terbatas, umumnya hanya bagi warga Taiwan.
Baca Juga: China Bersiap Rayakan 80 Tahun Kembalinya Taiwan ke Pemerintahan Tiongkok
Selama bertahun-tahun Dadan merupakan area militer tertutup, sebelum pertama kali dibuka untuk wisata pada 2019.
Kunjungan sempat dihentikan selama pandemi COVID-19 dan kembali dibuka penuh tahun lalu. Sejak itu, sekitar 25.000 orang telah berkunjung.
Dadan merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Kinmen, yang dikuasai oleh Taiwan sejak 1949 ketika pemerintahan Republik China mundur dari daratan usai kalah dari pasukan Mao Zedong dan memindahkan ibu kota ke Taipei.
“Berwisata ke Dadan bukan hanya soal pemandangan, tapi juga tentang merasakan semangat ketangguhan. Perjalanannya memang tidak mudah, fasilitasnya terbatas, tapi ini pengalaman yang sangat mendalam,” kata Hsu Chi-hsin, Direktur Biro Pariwisata Pemerintah Kabupaten Kinmen, kepada Reuters Kamis (23/10/2025).
Baca Juga: Taiwan Larang Pejabatnya Hadiri Acara China soal Retrocession
Pulau Dadan yang dipenuhi bunker bawah tanah itu terkenal dengan slogan raksasa sepanjang 20 meter yang dicat dengan huruf merah dan langsung menghadap ke arah Xiamen.
Tulisan itu berbunyi “Satukan Kembali China dengan Tiga Prinsip Rakyat”, merujuk pada falsafah politik Sun Yat-sen, pendiri Republik China yang menggulingkan Dinasti Qing pada 1911. Kini, tulisan tersebut menjadi daya tarik utama wisata Dadan.
Hsu Yu-hua, wisatawan dari pusat industri semikonduktor Hsinchu, mengatakan kunjungan ke Dadan yang luasnya kurang dari satu kilometer persegi memberikan sensasi nyata dari ketegangan militer masa lalu.
“Sebagai mantan anggota militer, saya bisa membayangkan betapa beratnya bertugas di sini dulu. Tempat ini benar-benar memperlihatkan ketegangan antara Taiwan dan China pada masa itu,” ujarnya.
Baca Juga: Xi Jinping Kirim Pesan ke Pemimpin Baru Oposisi Taiwan, Ini Katanya
Kapal penjaga pantai China kerap memasuki perairan Kinmen, memicu kemarahan Taiwan yang biasanya mengirim kapal patroli untuk mengusir mereka.
Tahun ini, Dadan juga muncul dalam serial televisi Taiwan Zero Day Attack, yang menggambarkan invasi China, namun di episode tersebut, pasukan Dadan berhasil mempertahankan pulau, seperti yang terjadi dalam sejarah 1950.
Pemerintah Kinmen berharap pariwisata dapat menumbuhkan optimisme di tengah ketegangan antara Taipei dan Beijing.
“Dengan membuka Dadan untuk wisata, kami ingin menjadikannya simbol perdamaian. Masa lalu adalah sejarah, kini kami menatap masa depan yang lebih baik,” kata Hsu dari Dinas Pariwisata Kinmen.
“Melalui restorasi kamp militer, kami ingin mewariskan semangat universal: perdamaian.”