kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Putin Absen di KTT BRICS Brasil karena Ancaman Penangkapan oleh ICC


Kamis, 26 Juni 2025 / 03:37 WIB
Putin Absen di KTT BRICS Brasil karena Ancaman Penangkapan oleh ICC
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak akan menghadiri secara langsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Brasil


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak akan menghadiri secara langsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan digelar pada 6–7 Juli di Brasil.

Keputusan ini diambil karena adanya surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Ancaman Penangkapan dari ICC Jadi Pertimbangan Utama

Penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov, menjelaskan pada Rabu (19/6) bahwa Putin hanya akan berpartisipasi melalui video konferensi. Hal ini disebabkan oleh “kesulitan tertentu” terkait permintaan dari ICC, yang masih berlaku secara hukum di negara-negara penandatangan Statuta Roma — termasuk Brasil.

Baca Juga: AS Desak India Tinggalkan BRICS, 'Lebih Baik Berbisnis dengan Amerika'

"Karena situasi dengan ICC, pemerintah Brasil tidak dapat memberikan jaminan hukum yang jelas yang memungkinkan presiden kami hadir secara fisik," kata Ushakov kepada media.

Tuduhan ICC dan Sikap Rusia

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin pada tahun 2023, setahun setelah Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina. Presiden Rusia dituduh melakukan kejahatan perang berupa deportasi ratusan anak dari wilayah Ukraina ke Rusia.

Kremlin menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa Rusia tidak mengakui yurisdiksi ICC karena tidak pernah meratifikasi Statuta Roma, dasar pembentukan pengadilan internasional tersebut. Oleh karena itu, Rusia menganggap surat perintah tersebut tidak sah dan tidak mengikat.

Namun, secara praktis, surat perintah itu membuat Putin harus berhati-hati dalam melakukan perjalanan internasional, terutama ke negara-negara anggota ICC yang secara hukum berkewajiban menangkapnya jika ia datang.

Baca Juga: Vietnam Resmi Bergabung, Aliansi BRICS Semakin Kuat Hadapi Dominasi Barat

Delegasi Rusia akan Dipimpin Lavrov

Untuk mewakili Rusia di KTT BRICS tahun ini, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov akan hadir langsung di Brasil. Sementara itu, media internasional melaporkan bahwa Presiden China Xi Jinping juga kemungkinan tidak akan menghadiri acara tersebut, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Beijing.

Pada KTT BRICS sebelumnya di Afrika Selatan tahun 2023, Putin juga absen karena alasan serupa, meskipun Afrika Selatan adalah sekutu strategis Moskow.

Sebaliknya, pada tahun yang sama, ia justru disambut dengan upacara kenegaraan saat mengunjungi Mongolia, yang notabene juga merupakan negara anggota ICC — menunjukkan adanya celah dalam implementasi kewajiban penangkapan oleh negara anggota.

Menarik Dibaca: Resep Tortilla Egg Sandwich yang Enak untuk Sarapan, Simpel Banget Cuma 5 Menit




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×