Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Seorang sumber Moskow yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim, pemimpin berusia 68 tahun itu mulai mengalami gejala Parkinson. Penyakit ini mempengaruhi kinerja otak dan dapat menyebabkan tubuh gemetar dan kaku.
Melansir Express.co.uk, para pengamat mencatat bahwa Putin mulai menunjukkan tanda-tanda kelemahan di tangannya, kesulitan memegang pena, serta terus-menerus menggerakkan kakinya.
Putin telah menjabat Presiden Rusia selama lebih dari 20 tahun selama dua periode. Baru-baru ini, Putin juga memenangkan referendum tentang perubahan batas masa jabatan bagi para pemimpin negara. Tak hanya itu, Presiden Rusia tersebut juga mendorong undang-undang yang memberinya kekuatan dan kekebalan tambahan jika dia mengundurkan diri sebagai pemimpin Rusia.
Para pengamat, yang menonton rekaman kegiatan Putin baru-baru ini, menunjukkan bahwa kaki Presiden tampak bergerak terus-menerus. Mereka juga mencatat, Putin tampak kesakitan sambil memegangi sandaran tangan kursi.
Baca Juga: Era kepemimpinan Vladimir Putin akan segera berakhir?
Jari-jari Putin juga terlihat bergerak-gerak saat memegang pena. Selain itu, para pengamat juga mengklaim, dia memegang cangkir yang diyakini berisi koktail pereda nyeri.
Pengamat yang mendapatkan informasi mengenai kesehatan Putin juga mengklaim, Alina Kabaeva, 37 tahun dan mantan kekasih Putin, telah memintanya untuk mundur.
Profesor Valery Solovei, ilmuwan politik Moskow, menambahkan bahwa putri Putin, Maria Vorontsova, 35 tahun, dan Katerina Tikhonova, 34 tahun, menekannya agar segera mundur.
Baca Juga: Putin: Konflik agama bisa membara selama bertahun-tahun
“Ada faktor keluarga, itu memiliki pengaruh besar padanya. Dia bermaksud mengumumkan rencana pengunduran dirinya pada bulan Januari," jelas Solovei kepada The Sun.
Express.co.uk menjelaskan, Solovei juga mengklaim bahwa Perdana Menteri baru akan ditunjuk oleh Presiden, yang telah "dipersiapkan" untuk menggantikannya.
Laporan itu muncul ketika Putin secara pribadi menyusun undang-undang yang memastikan mantan Presiden dapat menjadi senator seumur hidup.
UU tersebut akan membuat mantan presiden di Rusia diberikan kekebalan seumur hidup dari penuntutan berdasarkan hukum pidana.
RUU yang diusulkan Putin memperluas hukum yang ada yang memberikan kekebalan Presiden dari tanggung jawab pidana atau administratif.
Baca Juga: Putin dispekulasikan pensiun, Rusia siapkan UU kekebalan hukum seumur hidup untuknya
Terlepas dari undang-undang baru, staf Putin telah membantah laporan bahwa Presiden berencana untuk mundur dari jabatannya.
"Ini benar-benar tidak masuk akal. Semuanya baik-baik saja dengan presiden," jelas Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Ditanya apakah Putin berencana untuk mundur dalam waktu dekat seperti yang disarankan Solovei, Peskov mengatakan: "Tidak".
Dia menambahkan: “Ini adalah praktik yang diterapkan di banyak negara di dunia, dan ini cukup dibenarkan. Ini bukan inovasi dari sudut pandang praktik internasional."
Putin juga secara rutin merilis fotonya sedang menunggang kuda dan berolahraga untuk menjaga citra kesehatannya.