CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Putin ke Sekjen PBB: Harapan untuk Mengakhiri Perang Lewat Diplomasi Masih Ada


Rabu, 27 April 2022 / 07:00 WIB
Putin ke Sekjen PBB: Harapan untuk Mengakhiri Perang Lewat Diplomasi Masih Ada
ILUSTRASI. Presiden Rusa Vladimir Putin.


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin meyakinkan bahwa masih ada harapan untuk mengakhiri perang di Ukraina melalui jalur diplomatik. Pesan ini disampaikan Putin langsung kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang berkunjung ke Moskow hari Selasa (26/4).

Saat ini invasi Rusia ke Ukraina, atau oleh Rusia disebut sebagai operasi militer khusus, masih berlangsung dan memasuki bulan kedua. Sejalan dengan itu, Putin menyebut Rusia membuka diri untuk segala bentuk dialog.

"Meskipun operasi militer sedang berlangsung, kami masih berharap bahwa kami akan dapat mencapai kesepakatan di jalur diplomatik. Kami sedang bernegosiasi, kami tidak menolak dialog," kata Putin, seperti dikutip The Straits Times.

Baca Juga: PM Inggris: Dialog dengan Putin Sama Seperti Berurusan dengan Buaya

Di hadapan Guterres, Putin menyebut bahwa itikad baik Rusia dalam dialog telah diusik oleh adanya klaim kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Bucha, Ukraina.

Putin melihat klaim tersebut adalah bentuk provokasi dari pihak lawan agar dunia memberikan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.

"Ada provokasi di desa Bucha, yang tidak ada hubungannya dengan tentara Rusia. Kami tahu siapa yang menyiapkan provokasi ini. Kami tahu dengan cara apa dan orang macam apa yang melakukannya," tegas Putin tanpa menyebut pihak mana pun.

Secara terbuka, Putin turut menyalahkan aksi kudeta anti-negara yang menggulingkan presiden Ukraina pro-Rusia pada tahun 2014 sebagai sumber kekacauan negara itu. 

Dalam kunjungannya ke Moskow, Guterres mengulangi seruannya agar Rusia dan Ukraina bekerja sama dengan PBB untuk menyiapkan bantuan dan koridor evakuasi untuk membantu warga sipil di Ukraina.

Baca Juga: Sebut Akan Digunakan Ukraina untuk Menumpuk Senjata, Rusia Tolak Gencatan Senjata



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×