kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setujui perubahan konstitusi, Putin bisa jadi Presiden hingga usianya 83 tahun!


Rabu, 11 Maret 2020 / 04:53 WIB
Setujui perubahan konstitusi, Putin bisa jadi Presiden hingga usianya 83 tahun!
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa membuka pintu bagi perubahan konstitusional yang akan memungkinkannya untuk tetap berkuasa sampai tahun 2036. Akan tetapi Putin  mengatakan, ia mendukung batasan masa jabatan begitu negara tersebut menjadi "matang" secara politis.

Mengutip Reuters, Putin, yang pada bulan Januari meluncurkan perombakan besar-besaran terhadap politik Rusia dan perombakan konstitusional, diharuskan oleh konstitusi untuk mundur pada tahun 2024 ketika masa jabatan presiden kedua dan keempatnya berakhir.

Tetapi ketika berbicara dengan Duma Negara, majelis rendah parlemen, ia memberikan restu pada usulan perubahan konstitusi yang secara resmi akan mengatur ulang jumlah periode masa kepemimpinan presidennya menjadi nol.

Baca Juga: Vladimir Putin: Rusia jadi sasaran musuh penebar hoaks soal virus corona

"Usulan untuk menghapus pembatasan bagi siapa pun, termasuk presiden yang berkuasa ... Pada prinsipnya, opsi ini akan mungkin, tetapi dengan satu syarat - jika pengadilan konstitusi memberikan putusan resmi bahwa amandemen semacam itu tidak akan bertentangan dengan prinsip dan prinsip utama ketentuan konstitusi,” kata Putin seperti yang dilansir Reuters.

Dia mengatakan, Presiden AS Franklin D. Roosevelt melayani empat periode masa jabatan karena pergolakan yang dialami negaranya pada saat itu adalah contoh mengapa batas masa jabatan presiden kadang-kadang berlebihan.

Baca Juga: Turki dan Rusia menyepakati perjanjian gencatan senjata di wilayah Idlib Suriah

"Dalam kondisi ketika suatu negara mengalami guncangan dan kesulitan seperti itu, tentu saja ... stabilitas mungkin lebih penting dan harus menjadi prioritas," katanya. Dia menambahkan bahwa Rusia masih dalam masa pemulihan dari keruntuhan Uni Soviet 1991.

Jika, pengadilan konstitusional memberikan restunya kepada amandemen dan didukung dalam pemungutan suara nasional pada bulan April, Putin dapat menjalani dua masa pemerintahan enam tahun berturut-turut.

Baca Juga: Putin dan Erdogan berunding 6 jam, begini nasib perang Suriah

Jika dia melakukan itu, dan kesehatan serta keberuntungan pemilihannya diizinkan, dia bisa tetap menjabat sampai 2036. Pada saat itu dia akan berusia 83 tahun.

Pengkritik Kremlin dan politisi oposisi Alexei Navalny mengatakan dia yakin Putin sekarang akan menjadi presiden seumur hidup, sementara sekutu Navalny, Ivan Zhdanov, mengecam langkah itu sama dengan kudeta konstitusi.

Ruang bermanufer

Putin, 67 tahun, kini memiliki lebih banyak ruang untuk bermanuver secara politis, kata Tatiana Stanovaya, seorang sarjana non-residen di Carnegie Moscow Center.

Sikap tersebut memberinya opsi untuk mencalonkan diri lagi pada tahun 2024 jika ia memilih untuk melakukannya dan menghilangkan tantangan politik yang diangkat oleh apa yang dilihat sebagai masa jabatan terakhirnya di Kremlin, tambahnya.

“Isu soal penggantinya menghilang. Isu soal Putin sebagai bebek lumpuh juga menghilang,” kata Stanovaya.

Baca Juga: Turki menyerang, Rusia kirim kapal perang ke-4 ke Suriah

Aktivis oposisi mengatakan mereka berencana untuk memprotes apa yang oleh sebagian orang disebut penulisan ulang konstitusi untuk kepentingan elit penguasa. Satu kelompok mengatakan telah mengajukan izin untuk menggelar demonstrasi pada 21 Maret.

Pemerintah Moskow mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa malam bahwa mereka akan menghentikan semua pertemuan publik di kota yang berpenduduk lebih dari 5.000 orang hingga 10 April karena risiko yang berkaitan dengan virus corona.

Baca Juga: Turki-Rusia panas, Putin: Kami akan membuat kondisi sehingga tak ada yang mau perang

Seorang mantan perwira KGB, Putin, yang menjalani masa jabatan presiden keempat dan juga menjabat sebagai perdana menteri, telah mendominasi lanskap politik Rusia selama dua dekade.

Putin belum merinci apa rencananya untuk masa depan, tetapi dia mengatakan dia tidak mendukung praktik era Soviet memiliki pemimpin seumur hidup yang meninggal dunia saat masih menjabat.

Baca Juga: Kian memanas, Turki menyatakan serangan balasan besar-besaran terhadap Suriah

Putin muncul di hadapan parlemen pada hari Selasa setelah Valentina Tereshkova, seorang anggota parlemen dari partai Rusia Bersatu yang berkuasa dan wanita pertama di luar angkasa, mengatakan kepada parlemen bahwa ia mengusulkan untuk mengubah konstitusi dengan cara yang akan mengatur ulang jumlah masa jabatan presiden menjadi nol.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×