kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Putin: Wajib Militer dan Cadangan Rusia Tidak Ikut Bertempur di Ukraina


Selasa, 08 Maret 2022 / 10:54 WIB
Putin: Wajib Militer dan Cadangan Rusia Tidak Ikut Bertempur di Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara pengibaran bendera di feri Marshal Rokossovsky melalui tautan video di kediamannya di luar Moskow, Rusia, Jumat (4/3/2022). Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS.


Sumber: TASS,Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, pasukan wajib militer dan cadangan tidak ambil bagian dalam operasi militer Rusia di Ukraina dan tidak akan bergabung.

"Saya ingin menekankan, wajib militer tidak dan tidak akan ambil bagian dalam permusuhan, dan tidak akan ada tambahan panggilan cadangan dari cadangan," katanya.

"Misi hanya dilakukan oleh pasukan profesional," tegas dia dalam pidato video dalam peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret, yang di-posting di situs Kremlin, seperti dikutip TASS. 

Putin menyatakan keyakinannya, "mereka akan teguh dalam memberikan keamanan dan perdamaian bagi rakyat Rusia".

Dia berbicara kepada ibu, istri, saudara perempuan, tunangan, dan pacar tentara serta perwira Rusia, "yang sekarang berperang membela Rusia selama operasi militer khusus".

Baca Juga: Bantuan Bank Dunia ke Ukraina Segera Cair, Ini Daftar Negara yang Ikut Menyumbang

"Saya mengerti, bagaimana Anda mengkhawatirkan orang yang Anda cintai dan anggota keluarga," ungkapnya. "Anda bisa bangga pada mereka, sama seperti seluruh negara bangga pada mereka dan mengkhawatirkan mereka bersama-sama dengan Anda".

Sementara Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan, negaranya akan melakukan gencatan senjata pada Selasa (8/3) pukul 10 pagi waktu Moskow dan membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga dari Kyiv, Chernigov, Sumy, dan Mariupol.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak proposal Rusia sebelumnya untuk mengevakuasi warga Ukraina ke dalam apa yang dia sebut sebagai "wilayah pendudukan" di Rusia dan Belarus.

"Tawaranl ini tidak memiliki tuntutan tentang warga yang dikirim ke Rusia, ke wilayah Rusia," kata Nebenzia di akhir pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir Al Jazeera.

"Ada juga evakuasi yang ditawarkan ke kota-kota Ukraina di sebelah Barat Kyiv, dan pada akhirnya itu akan menjadi pilihan orang-orang itu sendiri ke mana mereka ingin dievakuasi," imbuhnya.



TERBARU

[X]
×