Sumber: Daily Sabah | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Setelah lebih dari lima tahun ditahan, Al-Islam akhirnya dibebaskan pada Juni 2017. Dalam wawancaranya dengan The New York Times pada Juli 2017, ia sempat menyatakan minatnya untuk mencalonkan diri sebagai pejabat tinggi negara.
Al-Islam diketahui memiliki hubungan yang kuat dengan suku-suku di seluruh Libya. Kedekatannya ini dianggap bisa menjadi kekuatan utama Al-Islam dalam pemilu mendatang.
Al-Islam juga merupakan nama besar pertama yang mengumumkan pencalonan diri menuju jabatan tertinggi negara sejauh ini.
Nama potensial lainnya adalah Jenderal Khalifa Haftar, komandan pasukan berbasis timur dalam perang saudara, Ketua Parlemen Aguila Saleh, dan mantan Menteri Dalam Negeri Fathi Bashaga.