kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Rahasia Bill Gates membangun kekayaan meskipun telah pensiun 20 tahun lalu


Minggu, 19 Januari 2020 / 05:10 WIB
Rahasia Bill Gates membangun kekayaan meskipun telah pensiun 20 tahun lalu


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Bill Gates tetap memiliki kekayaan lebih dari US$ 114 miliar atau setara Rp 1.561 triliun (kurs Rp 13.700 per dolar AS).  Kekayaan Gates seolah tak pernah turun meskipun ia telah pensiun 20 tahun lalu.

Sebelum pensiun ,Gates adalah CEO Microsoft, perusahaan yang ia dirikan bersama Paul Allen pada tahun 1975 dan menjadikan perusahaan itu sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia.

Baca Juga: Bill Gates dan Elon Musk berhenti dari kebiasaan buruk ini sebelum menjadi sukses

Mengutip, Newsweek, pada 2017, Gates menyumbang 64 juta saham Microsoftnya, senilai sekitar US$ 4,6 miliar, yang mengurangi kepemilikannya menjadi tinggal 1% lagi di Microsoft. 

Gates, 64 tahun, juga telah menyumbang uangnya ke badan amal filantropis yang ia jalankan bersama Istrinya, Yayasan Bill & Melinda Gates, yang membantu memberantas penyakit dan meningkatkan perawatan kesehatan di negara-negara berkembang.

Meskipun telah menyumbang kekayaannya dalam jumlah yang sangat besar, tapi Gates masih menduduki orang terkaya kedua di dunia setelah Jeff Bezos, pendiri Amazon. Nah hal itu menimbulkan pertanyaannya, bagaimana Gates bisa mempertahankan kekayaannya yang sangat besar?

Baca Juga: Bill Gates menempatkan lebih dari 60% kekayaannya dalam bentuk saham

Sisa saham Gates di Microsoft  yang tinggal 1%  lagi itu nilainya mencapai sekitar US$ 7 miliar atau setara Rp 95 triliun, seperti dilaporkan Business Insider.

Sementara itu, Yayasan Bill & Melinda Gates memiliki aset lebih dari US$ 40 miliar atau setara Rp 548 triliun.  Gates memiliki entitas bernama Cascade Investment untuk mengelola kekayaan pribadinya, seperti dilansir surat kabar Financial Times (FT).

Melalui Cascade, Gates dilaporkan memiliki 47% saham di jaringan hotel Four Seasons dan memiliki saham di kelompok Berkshire Hathaway, yang dimiliki oleh Warren Buffett.

Baca Juga: Warren Buffett ungkap nasihat yang sangat diperlukan untuk mencapai sukses

Bloomberg Billionaires Index, merilis saat ini Gates memiliki kekayaan sebesar US$ 114 miliar, menggambarkan kekayaannya sebagai buatan sendiri dan menunjukkannya pada garis yang terus meningkat.

Analisis mengatakan bahwa kekayaan bersih Gates saat ini setara dengan 0,634% dari PDB AS.

"Gates mendirikan Microsoft, pembuat perangkat lunak terbesar di dunia, dan memiliki sekitar 1% dari perusahaan Redmond, yang berbasis di Washington," katanya.

"Sisa kekayaannya dikelola melalui Cascade Investment, yang mengendalikan saham di lusinan perusahaan publik termasuk Kereta Api Nasional Kanada, Deere dan Ecolab." Forbes mendaftar kekayaan bersih sebagai US$ 109,1 miliar.

Baca Juga: Bill Gates rekomendasikan lima buku ini untuk tahun 2020

Gates juga dilaporkan memiliki aset properti dan real estate bernilai ratusan juta dolar AS. Rumah pribadinya yang dijuluki Xanadu 2.0, merefer film Orson Welles Citizen Kane, bernilai lebih dari US$ 120 juta dan ia juga memiliki jet pribadi senilai sekitar US$ 40 juta.

Gates juga memiliki sebuah pulau di Belize senilai sekitar US$ 25 juta, menurut laporan CNBC.

Tahun 2019, kekayaan bersih Gates bertambah 16% meskipun ia telah menyumbangkan untuk amal dalam jumlah besar. Gates mengatakan kepada Bloomberg pada bulan September bahwa sekitar 60% (sekitar US$ 60 miliar) kekayaannya adalah ekuitas.

"Kami tidak dalam posisi defensif. Sebagian besar kekayaan kami dalam bentuk tunai atau semacamnya," katanya. "Strategi investasi kami adalah menempatkan lebih dari 60% dalam bentuk ekuitas."

Baca Juga: Melihat lagi nasihat kesuksesan dari Bezos, Gates, Buffett, Jack Ma hingga Oprah

Kekayaan bersih seringkali sulit ditentukan dengan nilai pasti, dan akan terus berubah karena kondisi ekonomi, perpajakan, dan harga saham yang terus berubah. November lalu, Gates secara singkat menyalip Bezos untuk menjadi orang terkaya di dunia. Tapi itu tidak berlangsung lama.

Perubahan itu adalah sesuatu yang tampaknya tidak ditakuti Gates. Bulan lalu Gates menjanjikan mendukung  sistem pajak yang mengharuskan orang kaya membayar lebih besar di AS, karena sistem saat ini dinilai tidak adil.

"Kesenjangan kekayaan meningkat," kata Gates dalam posting 30 Desember. "Jarak antara pendapatan atas dan bawah di Amerika Serikat jauh lebih besar daripada 50 tahun yang lalu," tambahnya.

Baca Juga: Jeff Bezos jadi orang terkaya dunia lagi setelah saham Amazon pecahkan rekor

"Beberapa orang berakhir dengan mengumpulkan banyak kekayaan, saya mendapat imbalan yang tidak proporsional untuk pekerjaan yang telah saya lakukan, sementara banyak orang lain yang bekerja sama sulitnya tapi mereka hanya dapatkan untuk bertahan hidup," tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×