kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.659   21,00   0,13%
  • IDX 8.178   11,63   0,14%
  • KOMPAS100 1.142   2,88   0,25%
  • LQ45 839   1,81   0,22%
  • ISSI 283   -1,50   -0,53%
  • IDX30 441   1,30   0,30%
  • IDXHIDIV20 510   1,55   0,30%
  • IDX80 129   0,04   0,03%
  • IDXV30 138   -0,19   -0,14%
  • IDXQ30 140   -0,17   -0,12%

Rahasia Steve Jobs: Menguasai Panggung dengan Slide 3 Detik yang Memikat


Kamis, 30 Oktober 2025 / 08:58 WIB
Rahasia Steve Jobs: Menguasai Panggung dengan Slide 3 Detik yang Memikat
Steve Jobs dikenal bukan hanya sebagai inovator teknologi, tetapi juga sebagai maestro presentasi yang mampu memukau audiens.


Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Steve Jobs dikenal bukan hanya sebagai inovator teknologi, tetapi juga sebagai maestro presentasi yang mampu memukau audiens di setiap penampilannya. 

Salah satu rahasia kesuksesan Jobs di panggung adalah apa yang disebut sebagai “aturan tiga detik” dalam membuat slide presentasi, prinsip sederhana namun sangat efektif dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan berkesan.

Jika Anda mencari gambar “Steve Jobs presentation slides” di internet, hampir semua hasil menunjukkan pola yang sama: setiap slide hanya berisi satu kata, satu angka, atau satu gambar yang mencolok. 

Misalnya, saat memperkenalkan iPhone pertama, Jobs hanya menampilkan tiga gambar yang masing-masing mewakili iPod, telepon, dan perangkat internet. Pesannya sederhana namun kuat, iPhone adalah gabungan dari ketiganya dalam satu perangkat.

Baca Juga: Bill Gates Dukung TerraPower Ajukan Desain Reaktor Nuklir ke Inggris

Pada beberapa slide lain, Jobs menyoroti satu angka penting atau menampilkan satu kata besar seperti “iPhone” disertai kalimat pendek “Apple reinvents the phone.” 

Semua dibuat dengan kesengajaan agar mudah dipahami dalam sekejap. Jobs memahami sesuatu yang sering dilupakan banyak pembicara: slide presentasi seharusnya mudah dicerna layaknya papan reklame di jalan raya.

Mengapa papan reklame? Karena papan reklame didesain agar bisa dibaca dan dipahami dalam waktu tiga hingga lima detik oleh pengendara yang melintas. 

Jika seseorang tidak bisa menangkap pesan dalam waktu sesingkat itu, berarti terlalu banyak teks, gambar, atau pesan yang dimasukkan. Prinsip yang sama berlaku untuk presentasi: audiens memang tidak sedang menyetir, tapi perhatian mereka sama mudahnya teralihkan.

Inilah yang dikenal sebagai “uji papan reklame” (billboard test), patokan utama dalam mendesain slide PowerPoint yang efektif dan mudah diingat.

Baca Juga: Warren Buffett Kehilangan Potensi Keuntungan Hampir Rp2.000 Triliun dari Saham Apple

Jika pesan utama slide tidak bisa dipahami sekilas, kemungkinan besar isinya terlalu padat, terutama karena terlalu banyak teks. Saat audiens kehilangan fokus, mereka akan segera beralih ke hal lain — memeriksa ponsel, membuka email, atau bahkan bertanya-tanya kapan presentasi akan berakhir.

Jobs menyadari bahwa kesederhanaan adalah kunci untuk mempertahankan perhatian dan memperkuat pesan. Dan di era digital saat ini, prinsip itu menjadi semakin relevan. 

Dalam presentasi virtual, di mana banyak orang menonton lewat layar kecil seperti ponsel atau laptop, slide yang padat dan rumit akan membuat audiens cepat bosan.

Baca Juga: Kekayaan Jensen Huang Bertambah Rp 280 Triliun, Saat Nvidia Pecahkan Rekor Dunia

Aturan tiga detik ala Steve Jobs mengingatkan kita bahwa presentasi terbaik bukanlah yang penuh data dan teks, melainkan yang mampu menyampaikan satu gagasan besar dengan cepat, jelas, dan tak terlupakan.

Selanjutnya: Koji Sato Pastikan Toyota Tak Terdampak Langsung Krisis Chip Nexperia

Menarik Dibaca: OnePlus 15 Punya Fitur yang Tak Bisa Ditandingi iPhone 17, Ini Informasinya




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×