kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew dan Usir dari Kediaman Kerajaan


Jumat, 31 Oktober 2025 / 12:51 WIB
Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew dan Usir dari Kediaman Kerajaan
Pangeran Andrew dari Inggris meninggalkan Westminster Abbey setelah upacara penobatan Raja Charles dan Ratu Camilla di London, Inggris, 6 Mei 2023. REUTERS/Toby Melville


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - LONDON. Raja Inggris, Charles III, resmi mencabut gelar pangeran dari adiknya, Pangeran Andrew, serta memintanya meninggalkan kediaman mewahnya di Windsor. 

Langkah ini diambil untuk menjauhkan keluarga kerajaan dari kontroversi yang menjerat Andrew terkait skandal Jeffrey Epstein, menurut pernyataan resmi Buckingham Palace, Kamis (30/10/2025).

Andrew, 65 tahun, adalah adik bungsu Charles dan anak kedua mendiang Ratu Elizabeth. Dalam beberapa tahun terakhir, ia menghadapi tekanan yang meningkat akibat perilakunya dan hubungan dekatnya dengan pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein. 

Sebelumnya, awal bulan ini, Andrew telah diminta menghentikan penggunaan gelar Duke of York.

Baca Juga: Raja Charles dan Paus Leo Ukir Sejarah dengan Berdoa Bersama di Kapel Sistina

Kini, Raja Charles mengambil langkah lebih tegas dengan mencabut seluruh gelar yang melekat pada Andrew. Secara resmi, ia hanya akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor. 

Selain itu, Istana Buckingham menyatakan bahwa Andrew harus menyerahkan kontrak Royal Lodge, rumah mewahnya di Windsor Estate, dan akan pindah ke akomodasi pribadi lain di Sandringham Estate, Inggris Timur.

Keputusan ini menjadi salah satu tindakan paling dramatis terhadap anggota keluarga kerajaan dalam sejarah modern Inggris.

“Meski Andrew terus membantah tuduhan yang diarahkan padanya, sanksi ini dianggap perlu,” bunyi pernyataan istana. 

“Yang Mulia ingin menegaskan bahwa perhatian dan simpati mereka selalu ada bagi para korban dan penyintas semua bentuk kekerasan.”

Dulunya, Andrew dikenal sebagai perwira angkatan laut yang tampan dan sempat bertugas dalam Perang Falklands melawan Argentina pada awal 1980-an. 

Baca Juga: Raja Charles III Kunjungi Kanada, Jadi Simbol Dukungan di Tengah Ambisi Trump

Namun, kariernya di kerajaan mulai meredup: ia mundur dari peran duta perdagangan Inggris pada 2011, menghentikan semua tugas kerajaan pada 2019, dan dicabut semua hubungan militer serta patronase kerajaan pada 2022 menyusul tuduhan perilaku seksual yang selalu ia bantah.

Pada tahun yang sama, Andrew menyelesaikan gugatan hukum yang diajukan Virginia Giuffre, yang meninggal pada April lalu, yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual saat Giuffre masih remaja. 

Andrew selalu membantah tuduhan tersebut, yang kembali ramai diperbincangkan setelah memoir Giuffre diterbitkan. Dalam buku itu, Giuffre menulis bahwa Andrew merasa “berhak” atas hubungan seksual dengannya.

Baca Juga: Pangeran Harry Ingin Berdamai dengan Keluarga Kerajaan

Keluarga Giuffre menegaskan akan melanjutkan perjuangan Virginia dan menuntut pertanggungjawaban semua pelaku dan pembantu Epstein serta Ghislaine Maxwell.

Pernyataan yang diungkapkan media juga menunjukkan adanya korespondensi Andrew dengan Epstein pada 2011, di mana Andrew menulis kepada Epstein untuk tetap berhubungan dekat dan bermain lagi segera.


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×