kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Raja Thailand Ultah, Ketegangan Sedikit Mereda


Kamis, 04 Desember 2008 / 21:19 WIB
Raja Thailand Ultah, Ketegangan Sedikit Mereda


Sumber: Bloomberg | Editor: Didi Rhoseno Ardi

BANGKOK. Krisis politik yang melanda Thailand membuat sang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej angkat bicara. Rencananya, dia akan melakukan pidato pada malam ulang tahunnya ke 81 yang akan berlangsung esok hari. Dalam pidatonya terebut, Adulyadej akan membahas mengenai situasi politik di Negeri Gajah Putih itu yang belakangan ini sering dilanda aksi demonstrasi besar-besaran.

Memang, sang raja sering memanfaatkan waktu pidatonya untuk membahas permasalahan nasional. Sekadar mengingatkan, demonstrasi anti pemerintahan dan pendudukan Gedung Pemerintahan Thailand sudah berlangsung selama 192 hari. Aksi tersebut akhirnya berakhir setelah PM Somchai Wongsawat memutuskan untuk mengundurkan diri karena dianggap sebagai aliansi dari mantan PM Thaksin Shinawatra.

Ulang tahun raja akan memberikan waktu sejenak atas pertempuran perebutan kekuasaan antara partai yang memerintah dan para demonstran. Minggu depan, Thailand dijadwalkan akan memilih perdana menteri ketiga dalam empat bulan terakhir. Banyan yang memprediksi, kandidat PM nanti masih ada keterkaitan dengan Thaksin. Jika hal ini benar-benar terjadi, hal ini akan memantik kembali aksi demonstrasi besar-besaran di negara itu.

Sekadar mengingatkan, dua hari lalu, Mahkamah Konstitusional mendiskualifikasi PM Somchai Wongsawat, yang merupakan adik ipar Thaksin. Wongsawat merupakan pimpinan Thailand kedua yang dipecat oleh Mahkamah sejak September.

“Para pengamat politik akan mempertimbangkan kembali ucapannya, karena dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi politik di negara tersebut,” jelas Mark Tan, analis Goldman Sachs Group Inc di Hongkong.



TERBARU

[X]
×