kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Raksasa otomotif Prancis PSA Group sepakat merger dengan Fiat Chrysler


Rabu, 18 Desember 2019 / 16:52 WIB
Raksasa otomotif Prancis PSA Group sepakat merger dengan Fiat Chrysler


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - PARIS. Raksasa otomotif asal Perancis PSA Group dan pabrikan mobil Amerika Serikat (AS) -Italia Fiat Chrysler telah bersepakat untuk bergabung. Dewan direksi kedua perusahaan telah menyetujui merger dana akan menciptakan perusahaan bernilai US$ 46 miliar.

Merger antara Fiat Chrysler Automobiles dan produsen mobil Prancis pemilik Peugeot itu akan membentuk produsen mobil global keempat terbesar berdasarkan volume dan ketiga terbesar berdasarkan pendapatan.

Baca Juga: Harga minyak mentah dunia turun tertekan data pasokan AS

Keduanya telah menandatangani perjanjian mengikat untuk merger 50%-50% dari bisnis mereka. Perusahaan gabungan itu akan dipimpin oleh Chief Executive Officer PSA Carlos Tavares, dengan Ketua Fiat John Elkann memegang peran yang sama di perusahaan baru itu.

Merger tersebut akan membentuk pusat kekuatan regional untuk menyaingi Volkswagen AG Jerman dan melampaui Ford Motor Co. Ikatan ini juga menyatukan dua dinasti pembuat mobil yakni miliarder klan Agnelli dari Italia yang kini dipimpin oleh Elkann dan Peugeot dari Perancis.

Dengan merger tersebut, PSA Group selaku pembuat Peugeot akan hadir di Amerika Utara dan membantu Fiat mendapatkan dasar dalam mengembangkan teknologi rendah emisi. Namun perusahaan masih akan sangat bergantung pada pasar mobil di Eropa yang masih jenuh dan kondisi yang memburuk di Cina sebagai negara terbesar di dunia dalam penjualan mobil.

Seperti halnya para eksekutif di seluruh industri, Tavares dan Elkann merespons tekanan yang semakin besar untuk mengumpulkan sumber daya untuk pengembangan produk, pembuatan dan pembelian dalam menghadapi perang dagang dan pergeseran mahal menuju teknologi listrik dan self-driving.

Baca Juga: Demi kembangkan kendaraan listrik, Isuzu beli UD Trucks milik Volvo

"Tantangan industri benar-benar signifikan. Kesepakatan hijau, kendaraan kemudi otomatis, konektivitas dan semua topik tersebut membutuhkan sumber daya, kekuatan, keterampilan, dan keahlian yang signifikan," kata Tevares seperti dikutip Bloomberg, Rabu (18/12).

PSA Group dan Fiat Chrysler berencana menghasilkan 3,7 miliar euro dalam sinergi tahunan setelah merger tanpa menutup pabrik apa pun. Itu tidak berubah dari target yang sudah disampaikan saat mengumumkan rencana penggabungan sebelumnya.

Tantangannya mereka untuk mencapai target itu tentunya besar, mulai dari meningkatkan operasi Eropa yang berjuang Fiat hingga memenuhi peraturan baru yang keras tentang emisi yang dimulai tahun depan di Eropa.

Tavares, yang dikenal tidak kenal kompromi dalam memangkas biasa, juga harus menavigasi arus lintas politik di Prancis, Italia, dan AS, tempat pembuat mobil memiliki akar nasional yang dalam.

Baca Juga: Terkait pemakzulan, Trump tuding Demokrat berencana kudeta

Namun dia telah menangani pekerjaan berat sebelumnya. Tavares memimpin produsen mobil Perancis kembali dari jurang setelah mengambil alih pada tahun 2014, dan menghidupkan kembali merek Opel yang merugi setelah memperolehnya dari GM dua tahun lalu.

China Dongfeng Motor Corp, yang memiliki 12% sahamnya di PSA, akan melihat sahamnya di perusahaan gabungan turun menjadi 4,5% sebagai hasil dari merger dan penjualan sebagian dari kepemilikannya kepada produsen mobil Perancis itu.

Kepemilikan Dongfeng di PSA tengah dalam sorotan karena kemungkinan itu bisa mengganggu persetujuan peraturan AS dalam kesepakatan itu. Penasihat ekonomi AS Larry Kudlow mengatakan bulan lalu pemerintahan Trump akan meninjau merger yang diusulkan karena kesepakatan itu akan memberi produsen mobil Cina saham di perusahaan gabungan.

Sementara Tavares mengatakan perusahaan tidak mengharapkan masalah signifikan dari regulator. CEO Fiat Mike Manley pun menepis kekhawatiran tentang masalah hukum dan pajak yang muncul dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping kunjungi pusat judi Makau yang berdekatan dengan Hong Kong

General Motors Co pada bulan November menuduh Fiat Chrysler menyuap serikat pekerja di AS untuk persyaratan yang lebih menguntungkan. Manley menyebut tuduhan itu tidak berdasar.

Secara terpisah, otoritas pajak Italia mengklaim bahwa Fiat berhutang banyak kepada pemerintah setelah meremehkan nilai Chrysler setelah pembelian beberapa tahun yang lalu. Manley menegaskan bahwa kasus tersebut tidak akan berdampak material, dan mengatakan kedua masalah tersebut ditinjau selama uji tuntas dengan PSA.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×