Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Angkatan Laut AS pada hari Rabu (16/9), mengumumkan melalui akun Twitter resminya bahwa kapal amfibi USNS Yuma kini telah memasuki perairan Laut Hitam.
Dalam cuitannya di Twitter, Armada ke-6 Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa pengiriman kapal ini merupakan bagian dari operasi militer rutin.
Sayangnya, Angkatan Laut AS tidak menjelaskan secara detail mengenai tugas dari kapal serbu amfibi dari kelas spearhead tersebut.
Melansir dari Sputnik News, kapal serbu amfibi ini memiliki kapasitas untuk membawa 312 pasukan, landasan helikopter, dan memiliki sejumlah perahu karet.
Baca Juga: Ingin kembangkan armada kapal nirawak, Angkatan Laut AS meminta anggaran segini
Satu hari sebelumnya, Armada ke-6 Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa kapal destroyer kelas USS Roosevelt Arleigh-Burke juga sedang dalam perjalanan menuju Laut Hitam dengan tujuan yang sama.
Kapal perang dengan rudal Tomahawk tersebut mampu menampung 380 prajurit di dalamnya. Kapal ini juga mampu mengangkut dua helikopter Sikorsky SH-60 Seahawk.
USS Roosevelt melakukan misi latihan maritim dan udara bersama dengan pesawat mata-mata Poseidon P-8 milik Angkatan Laut AS dan pesawat E-3A milik NATO pada hari Rabu kemarin. Kedua pesawat meluncur dari pangkalan NATO yang ada di Italia dan Jerman.
Baca Juga: Kapal induk AS ke Laut Hitam, Rusia kirim kapal fregat untuk membuntuti
Membuat Rusia gerah
Kehadiran armada tempur AS dan NATO yang semakin intens dalam beberapa waktu terakhir ini cukup membuat Rusia gerah.
Pada hari Senin, Angkatan Udara Rusia mengirim pesawat Su-27dan Su-30 untuk mencegat pesawat bomber AS yang terbang melintas di atas Laut Hitam.
Rabu lalu, Kementerian Pertahanan Rusia melaorkan bahwa dua unit pesawat bomber Tu-22M3 milik mereka diikuti oleh pesawat tempur asing selama mengudara di perairan netral di Laut Hitam.
Sejak tahun 1936, penggunaan Laut Hitam diatur melalui Konvensi Montreux. Negara-negara yang tidak berbatasan dengan Laut Hitam boleh menempatkan kapal perang di perairan tidak lebih dari 21 hari.
Peraturan lain yang berlaku adalah tidak boleh ada lebih dari sembilan kapal asing dengan total bobot 15.000 ton berada di Laut Hitam pada satu waktu.
Sejauh ini kehadiran USNS Yuma (2.460 ton) dan USS Roosevelt (9.300 ton) di Laut Hitam belum melebihi batas aturan.