kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramalan Nouriel Roubini: Perang Dunia 3 Dimulai di Ukraina, Selanjutnya AS-China


Jumat, 21 Oktober 2022 / 05:00 WIB
Ramalan Nouriel Roubini: Perang Dunia 3 Dimulai di Ukraina, Selanjutnya AS-China


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ekonom Amerika kelahiran Turki Nouriel Roubini mengatakan pada minggu ini bahwa perang dingin antara AS dan China memburuk dan Perang Dunia 3 telah dimulai.

Melansir Bezinga.com, berbicara tentang ketegangan AS-China dan geopolitik global pada KTT Yahoo Finance All Markets 2022, Roubini membahas perang yang sedang berlangsung di Eropa timur, dan mengapa dia percaya “ini adalah awal dari sesuatu (perang) yang lain”.

“Perang Dunia III sudah dimulai. Itu dimulai di Ukraina, karena konflik ini memiliki implikasi yang lebih luas yang melampaui Rusia dan Ukraina,” kata Roubini.

Mengutip Yahoo News, selain Ukraina, titik nyala lain juga bisa menjadi Iran, kata Roubini.

“Negosiasi antara AS dan Iran mengenai kesepakatan nuklir baru tidak akan berhasil, dan Israel mengatakan jika (Iran) akan menjadi negara nuklir – dan saat ini mereka hanya tinggal selangkah lagi – kita akan menyerang mereka," kata Roubini.

Baca Juga: AS: Di Bawah Xi Jinping, China Represif di Dalam Negeri & Agresif di Luar Negeri

Profesor emeritus di Sekolah Bisnis Stern Universitas New York dikenal sebagai “Dr. Doom” karena secara akurat memprediksi sejumlah peristiwa bearish, termasuk krisis keuangan 2008.

Bezanga.com juga memberitakan, eskalasi perang dunia yang panas, di mana tentara terlibat dalam pertempuran yang bertentangan dengan perang dingin dan negara-negara berusaha untuk saling mengalahkan secara politik, akan memicu konfrontasi antara AS dan China mengenai masalah Taiwan.

Baca Juga: Jarang Terjadi, Protes Anti Xi Jinping Telah Menyebar ke Sejumlah Kota di China

Roubini yakin konfrontasi langsung akan terjadi dalam lima sampai 10 tahun ke depan.

Telah dilaporkan secara luas bahwa Presiden China Xi Jinping mengawasi invasi Rusia ke Ukraina dengan cermat untuk membentuk strategi potensial bagaimana merebut kembali Taiwan. Roubini percaya, penyatuan kembali China dengan negara kepulauan Asia timur itu adalah prioritas utama Xi yang ia harap dapat menjadi warisannya.




TERBARU

[X]
×