kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Reaksi Dunia atas Pertemuan Trump–Putin yang Gagal Capai Kesepakatan Ukraina


Sabtu, 16 Agustus 2025 / 17:26 WIB
Reaksi Dunia atas Pertemuan Trump–Putin yang Gagal Capai Kesepakatan Ukraina
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum konferensi pers bersama menyusul pertemuan mereka di Joint Base Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, Amerika Serikat, 15 Agustus 2025. Sejumlah pemimpin dunia memberikan tanggapan atas pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Ia menekankan perlunya terus meningkatkan tekanan terhadap Rusia agar negara itu membayar harga atas tindakannya. Menurutnya, belum ada tanda konkret pergeseran posisi dari Moskow, sehingga dampak pertemuan terhadap situasi di medan perang masih minim.

Pandangan serupa datang dari Perdana Menteri Ceko Petr Fiala. Ia menilai hasil KTT Alaska menunjukkan bahwa ketika AS dan sekutunya berusaha mencari jalan menuju perdamaian, Putin justru tetap berambisi memperluas wilayah dan memulihkan kekaisaran Soviet.

Di sisi lain, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyampaikan pandangan berbeda. Melalui unggahan di Facebook, Orban menilai pertemuan itu mengakhiri periode panjang ketegangan antara dua kekuatan nuklir terbesar dunia. Ia bahkan menyebut dunia kini “lebih aman daripada kemarin”.

Baca Juga: Begini Reaksi Investor Atas Tarif Trump 30% kepada Uni Eropa dan Meksiko

Sementara itu, dari Polandia, Asisten Kebijakan Luar Negeri Presiden Andrzej Duda, Marcin Przydacz, menyebut dimulainya perundingan sebagai langkah positif meskipun hasilnya belum jelas. 

Ia menegaskan bahwa perang hanya bisa berakhir dengan dua cara, yakni melalui kekalahan salah satu pihak—dalam hal ini Rusia—atau lewat jalur negosiasi. Menurutnya, jalur perundingan yang sudah dimulai kemungkinan akan berlanjut, meskipun hingga kini belum menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Selanjutnya: Dari Solo ke Senayan, Batik Parabos Tunjukkan Kelas Premium di Pameran MPR RI

Menarik Dibaca: Cara Logout Akun Google Tanpa Menghapus Data di Ponsel Maupun Laptop,Cek di Sini




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×