kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Redam aksi protes, Thailand cabut keadaan darurat di Bangkok


Rabu, 21 Oktober 2020 / 21:40 WIB
Redam aksi protes, Thailand cabut keadaan darurat di Bangkok
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa pro-demokrasi mengikuti protes anti-pemerintah di Bangkok, Thailand, Minggu (18/10/2020).


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengatakan pada Rabu (21/10), dia siap untuk mencabut langkah-langkah darurat yang berlaku pekan lalu untuk menghentikan aksi protes di Bangkok.

Keadaan darurat sejak Kamis (15/10) pekan lalu memicu demonstrasi puluhan ribu orang, terbesar dalam tiga bulan terkahir, untuk menuntut pencopotan Prayuth dan reformasi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.

"Saya akan mengambil langkah pertama untuk meredakan situasi ini. Saya saat ini bersiap untuk mencabut keadaan darurat di Bangkok dan akan segera melakukannya jika tidak ada insiden kekerasan," katanya dalam pidatonya seperti dikutip Reuters.

Keadaan darurat itu melarang kegiatan yang melibatkan lima orang atau lebih dan publikasi informasi yang dianggap mengancam keamanan.

Baca Juga: Hadapi pendemo, pendukung Raja Thailand turun ke jalan

"Sekarang kita harus mundur dari tepi lereng licin yang mudah bergeser menjadi kekacauan," sebut Prayut.

Protes telah menjadi tantangan terbesar bagi Thailand selama bertahun-tahun. Dan, telah menarik oposisi paling terbuka terhadap monarki dalam beberapa dekade, meskipun undang-undang lese majeste menetapkan hukuman penjara hingga 15 tahun karena menghina keluarga kerajaan.

Unjuk rasa di Bangkok

Prayut harus mengundurkan diri

Saat Prayut berbicara, puluhan ribu pengunjuk rasa berbaris menuju kantornya di Gedung Pemerintah untuk menuntut pengunduran dirinya serta pencabutan keadaan darurat dan pembebasan puluhan aktivis yang ditangkap.

"Itu (pencabutan keadaan darurat) tidak cukup. Dia (Prayut) harus mengundurkan diri," kata Too, salah satu peserta demo.

Baca Juga: Di tengah aksi unjuk rasa, pariwisata Thailand kembali terbuka untuk turis asing


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×