kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Regu penolong masih berjuang selamatkan korban gempa Turki


Senin, 24 Oktober 2011 / 02:06 WIB
Regu penolong masih berjuang selamatkan korban gempa Turki
ILUSTRASI. Petugas salah satu SPBU Pertamina di Jakarta mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, Senin (30/11). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/11/2020.


Reporter: Djumyati Partawidjaja, BBC, Bloomberg | Editor: Djumyati P.

ISTANBUL. Regu-regu penolong terus berpacu dengan waktu untuk segera menolong orang-orang yang terjebak di bawah bangunan akibat gempa berskala 7,2 skala richter yang menghantam Turki bagian Timur.

Ada 1.000 orang yang tergabung dalam regu penolong dari sekitar 30 provinsi Turki yang berdatangan ke Kota Van untuk menolong korban-korban gempa yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Kota Van adalah wilayah Turki yang terletak 100 kilometer dari Istanbul dan dekat dengan perbatasan Turki dengan Irak.

Laporan-laporan dari Kota Van terus mengungkapkan kerusakan parah yang terjadi pada bangunan dan kendaraan dan penduduk yang panik dan memilih untuk berada di jalanan. Menurut pejabat setempat yang bernama Veysel Keser, ada banyak bangunan berlantai, hotel, dan asrama yang ambruk. “Kami bisa mendengar suara-suara orang yang minta tolong dari balik bangunan yang ambruk,” ungkapnya kepada AFP.

Malam yang sudah turun di Kota Van tidak menghalangi para petugas dari regu penolong terus berjuang untuk menarik orang-orang dari balik reruntuhan. Mereka bekerja dengan lampu senter, tangan dan sekopnya.

Celakanya, malam ini suhu diperkirakan akan turun mendekati 0 derajat Celcius. Gempa bumi ini juga sudah membuat listrik dan jaringan telepon putus, beberapa pejabat kota juga melarang penggunaan gas untuk menghindari risiko bahaya kebakaran.

Menurut BBC regu penolong dari berbagai negara pun sedang menuju lokasi. Sementara itu menurut Hakki Erskoy dari Palang merah Turki tim dari utara dan timur Turki sudah dikirimkan ke daerah bencana. Menurut Hakki, mereka juga sudah membangun kamp pengungsian dan dapur berjalan untuk melayani orang-orang yang membutuhkan selimut, makanan, dan air.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×