Reporter: J. Ani Kristanti | Editor: Johana K.
SHANGHAI Pemerintah Cina berusaha untuk membendung spekulasi properti di negerinya. Regulator pun kembali meminta industri perbankan untuk menaikkan suku bunga bunga pada pinjaman hipotek ketiga dan uang muka yang lebih besar untuk pinjaman tersebut.
Menurut sumber yang mengetahui masalah itu, para Komisi Regulator Perbankan Cina atau The China Banking Regulatory Commission (CRBC) mengingatkan bank akan risiko terkait dengan hot money yang mengalir ke pasar properti. "Kegagalan pinjaman hipotek di China meningkat," kata si sumber tanpa menyebtukan angka.
Tahun lalu, pinjaman baru sebesar US$ 1,4 triliun memicu kenaikan harga properti di lebih 70 kota. "The CBRC akan terus meningkatkan pemantauan pasar properti, mengingatkan risiko bank secara teratur," kata salah satu anggota CRBC.
Regulator juga meminta bank untuk menghentikan pemberian pinjaman baru untuk pengembang yang menimbun tanah atau sengaja menunda penjualan properti. Bank juga harus mengambil langkah-langkah yang cepat untuk memastikan kemajuan pembayaran dari pinjaman tersebut.