CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Rekomendasi Sementara WHO: Dua Vaksin Covid-19 Berbeda Bisa Dicocokkan dan Dicampur


Jumat, 17 Desember 2021 / 05:50 WIB
Rekomendasi Sementara WHO: Dua Vaksin Covid-19 Berbeda Bisa Dicocokkan dan Dicampur


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi sementara untuk mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19 dari produsen yang berbeda untuk dosis kedua dan suntikan booster.

Mengutip Reuters, Jumat (17/12), badan kesehatan global itu mengatakan, pencampuran itu tergantung pada ketersediaan, vaksin mRNA, seperti yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan Moderna Inc dapat digunakan sebagai dosis berikutnya setelah dosis awal vaksin vektor AstraZeneca dan sebaliknya.

AstraZeneca dan vaksin mRNA mana pun juga dapat digunakan setelah dosis awal vaksin tidak aktif Sinopharm, kata WHO.

Vaksin vektor virus berisi instruksi untuk membuat antigen virus corona, sedangkan vaksin mRNA menggunakan kode dari SARS-CoV-2, virus corona yang menyebabkan Covid-19, untuk memicu respons imun pada penerima. Vaksin tidak aktif mengambil virus SARS-CoV-2 dan menonaktifkan atau membunuhnya menggunakan bahan kimia, panas atau radiasi.

Baca Juga: Fakta Terbaru Varian Omicron Mengacu Data WHO

Panduan tersebut telah dikembangkan berdasarkan saran dari Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO tentang vaksin awal bulan ini.

Rekomendasi tersebut muncul setelah studi besar minggu lalu mengatakan dosis pertama suntikan AstraZeneca atau Pfizer/BioNTech diikuti dengan vaksin Moderna sembilan minggu kemudian menginduksi respons imun yang lebih baik.

Namun, WHO mengatakan pencampuran dan pencocokan harus mempertimbangkan proyeksi pasokan, aksesibilitas, serta manfaat dan risiko vaksin Covid-19 yang digunakan.

Rekomendasi tersebut akan ditinjau ketika lebih banyak data tersedia, kata badan kesehatan global itu.

Banyak negara telah maju dengan mencampur dan mencocokkan vaksin karena mereka menghadapi lonjakan jumlah infeksi Covid-19, persediaan yang rendah, dan imunisasi yang lambat karena beberapa masalah keamanan.




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×