Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Korporasi Singapura gencar melakukan akuisisi perusahaan di luar negeri pada tahun ini. Data Bloomberg mencatat, tahun ini transaksi akuisisi di luar negeri oleh perusahaan Singapura telah mencapai sekitar US$ 91,1 miliar hingga September 2018. Nilai akuisisi tersebut lebih dari dua kali lipat dari periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 41,9 miliar.
Nilai tersebut hampir menyamai rekor akuisisi perusahaan Singapura di luar negeri yang tercipta tahun 2015 lalu senilai US$ 94 miliar (lihat tabel di bawah). Dengan tersisa waktu tiga bulan, rekor tersebut mungkin bisa terlampaui di tahun ini.
Temasek Holdings Pte dan GIC Pte masih menjadi korporat Singapura dengan nilai akuisisi terbesar di luar negeri. Namun, makin banyak korporasi lain yang juga menorehkan transaksi besar saat mengakuisisi perusahaan di luar negeri.
Bukan hanya nilai total transaksi yang meningkat. Perusahaan asal Singapura juga terlibat dalam 468 transaksi sebagai pembeli perusahaan asing di tahun ini hingga September 2018, meningkat 7,8% dari periode sama tahun 2017. Secara global, aktivitas merger dan akuisisi naik 2% di periode tersebut.
"Mencapai pertumbuhan organik di pasar yang relatif kecil seperti Singapura sulit. Sehingga membangun kemampuan dan skala akan semakin penting bagi perusahaan untuk tetap relevan secara global," kata Pankaj Goel, Co-head of Southeast Asia Investment Banking and Capital Markets Credit Suisse Group AG seperti dikutip Bloomberg.
Gencarnya ekspansi ke luar negeri ini juga menandakan tekad baru perusahaan asal Singapura untuk mengadopsi sikap yang lebih agresif di tengah tekanan perang perdagangan yang meningkat antara China yang merupakan mitra dagang utama Singapura, dengan Amerika Serikat (AS).
Perekonomian Singapura yang diperkirakan berada pada laju paling lambat sejak tahun 2016, juga memberikan tekanan pada perusahaan Negeri Merlion melihat lebih jauh untuk menggenjot pertumbuhan bisnis dengan akuisisi di luar negeri
“Kami tentu saja melihat keinginan di antara perusahaan-perusahaan Singapore untuk mengglobal,” kata David Biller, Head of Southeast Asia Corporat and Investment Banking Citigroup seperti dilansir Bloomberg.
Citigroup sendiri menjadi penasihat Singapore Technologies Engineering Ltd pada kesepakatan senilai US$ 630 juta saat mengakuisisi membeli unit bisnis komponen mesin pesawat terbang dari General Electric Co.
Perusahaan Singapura lain, CapitaLand Ltd sedang dalam proses mengakuisisi portofolio properti multifamily di AS senilai US$ 835 juta. Sementara Singapore Press Holdings Ltd, pemilik surat kabar Straits Times, bulan lalu membeli beberapa penginapan untuk mahasiswa di Inggris seharga US$ 234 juta.
Perusahaan di China banyak menjadi sasaran korporasi Singapura untuk diakuisisi. Data Bloomberg mencatat, perusahaan dari Singapura telah terlibat dalam 68 akuisisi perusahaan China sepanjang tahun ini. Volume transaksinya juga melonjak dari US$ 3,8 miliar per September 2017 menjadi US$ 19,5 miliar hingga September tahun ini.
"Banyak perusahaan China memiliki terlalu banyak leverage dan menjual aset untuk memperkuat neraca keuangan mereka. Perusahaan Singapura akan datang dan banyak yang melakukan penawaran harga murah." kata Oriano Lizza, Sales Trader CMC Markets Plc.
Sejauh ini, investasi terbesar di perusahaan Cina yang melibatkan Singapura adalah suntikan modal senilai US$ 14 miliar di Ant Financial, platform pembayaran milik miliarder Jack Ma. Investasi yang diumumkan pada bulan Juni 2018 itu, termasuk bagian tranche dollar AS yang didukung Temasek dan GIC.
Transaksi besar lain Temasek adalah suntikan senilai US$ 3,5 miliar untuk membantu Bayer AG membiayai akuisisi Monsanto Co.
Berikut nilai akuisisi perusahaan Singapura di luar negeri sejak tahun 2008:
Tahun | Total nilai akuisisi (US$ miliar) |
2008 | 17 |
2009 | 10 |
2010 | 15 |
2011 | 25 |
2012 | 17 |
2013 | 45 |
2014 | 57 |
2015 | 94 |
2016 | 68 |
2017 | 58 |
2018* | 91,1 |
*Sampai September 2018
Sumber: Bloomberg