kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Rekor Cuaca Panas Membebani Jaringan Listrik di China


Kamis, 24 Juli 2025 / 07:35 WIB
Rekor Cuaca Panas Membebani Jaringan Listrik di China
ILUSTRASI. Tiongkok memperingatkan risiko gangguan pasokan listrik karena banyak warga yang kesulitan untuk tetap sejuk di tengah rekor cuaca panas. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Rabu (23/7/2025), Tiongkok memperingatkan risiko gangguan pasokan listrik karena banyak warga yang kesulitan untuk tetap sejuk di tengah rekor cuaca panas yang melanda sebagian besar wilayah negara itu. 

Kondisi ini juga memicu peringatan bagi para lansia untuk waspada terhadap sengatan panas.

Reuters memberitakan, menurut pejabat energi setempat, permintaan listrik melampaui 1,5 miliar kilowatt untuk pertama kalinya pekan lalu. Ini merupakan rekor ketiga berturut-turut bagi Tiongkok bulan ini. 

"Cuaca bersuhu tinggi akan ... berdampak pada pembangkit dan pasokan listrik," kata pejabat cuaca Chen Hui dalam konferensi pers pada hari Rabu.

Dia menambahkan bahwa hal itu akan memengaruhi produksi tenaga air dan mengurangi efisiensi pembangkit fotovoltaik.

Pihak berwenang akan mengirimkan peringatan untuk memberi tahu penyedia listrik jika langkah-langkah seperti pemangkasan beban puncak dan penyaluran daya lintas wilayah diperlukan, tambah Chen, seorang pejabat Badan Meteorologi Tiongkok.

Baca Juga: Bukan India atau China, Inilah Negara yang Jadi Pembeli Utama Minyak Rusia pada Juni

Akhir pekan lalu, Tiongkok mengumumkan dimulainya pembangunan bendungan yang akan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia di Tibet, dengan perkiraan biaya setidaknya US$ 170 miliar. Hal ini menggembirakan para investor, tetapi meresahkan negara-negara tetangga di hilir, seperti India dan Bangladesh.

Proyek ini diperkirakan akan menghasilkan 300 miliar kilowatt-jam listrik per tahun, setara dengan jumlah listrik yang dikonsumsi Inggris tahun lalu, seiring upaya Beijing untuk memenuhi permintaan listrik negara yang terus meningkat.

Menurut Jia Xiaolong, wakil direktur Pusat Iklim Nasional, sejak pertengahan Maret, jumlah hari dengan suhu mencapai 35 derajat Celcius (95 derajat Fahrenheit) atau lebih merupakan yang tertinggi dalam catatan.

Pihak berwenang meminta para lansia untuk tetap berada di dalam ruangan kecuali ada urusan penting, sambil mendesak para pekerja di luar ruangan untuk mengurangi aktivitas pada "hari-hari panas" tersebut.

Baca Juga: Negara-Negara Tetangga China Cemas dengan Mega Bendungan Barunya, Mengapa?

Suhu telah mencapai titik tertinggi baru sejak pertengahan Maret di provinsi-provinsi bagian tengah, Henan dan Hubei, Shandong di timur, Sichuan di barat daya, serta Shaanxi dan Xinjiang di barat laut, mendorong rata-rata nasional ke rekor tertinggi kedua.

Selama dua minggu terakhir, suhu panas di atas 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) menyelimuti 407.000 kilometer persegi wilayah negara itu, kata Jia. Suhu tersebut lebih tinggi daripada luas daratan Jerman atau Jepang.

Tonton: Tertekan Tarif AS, Aktivitas Manufaktur China Kian Melemah dan Terancam PHK Massal

Pada periode yang sama, sekitar satu dari 10 observatorium cuaca nasional mencatat suhu di atas 40 derajat Celcius, dengan satu di Xinjiang mencapai 48,7 derajat Celcius.

Jia tidak mengesampingkan kemungkinan suhu panas yang memecahkan rekor, dan mengatakan bahwa bulan Agustus bisa saja sama hangatnya, atau bahkan lebih panas daripada beberapa tahun terakhir.

Selanjutnya: Kontribusi Bruto JMA Syariah Tumbuh 18% per Juni 2025

Menarik Dibaca: Literasi AI Penting untuk Daya Saing SDM, Begini Langkah yang Harus Diambil




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×