Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Sanny Cicilia
SINGAPURA. Maraknya transaksi merger & akuisisi (M&A) di Asia Tenggara turut membangkitkan transaksi kredit sindikasi. Tahun lalu, volume kredit sindikasi di kawasan Asia Tenggara mencetak rekor tertinggi. Riset Dealogic menyebut, kucuran kredit sindikasi menembus US$ 119,5 miliar di sepanjang tahun 2014.
Jumlah ini naik 38% dari posisi US$ 86,6 miliar pada tahun 2013. Namun, dari sisi volume, kredit sindikasi turun menjadi sebanyak 247 transaksi dari sebelumnya 294 transaksi pada tahun 2013. "Singapura menjadi negara terbesar kredit sindikasi dengan menyalurkan US$ 60,5 miliar, naik 71% dari tahun 2013," seperti dikutip Nikkei Asian Review, Senin (5/1). Di posisi kedua, perbankan Indonesia dan Malaysia mengucurkan kredit sindikasi masing-masing US$ 21,4 miliar dan US$ 18,3 miliar pada tahun 2014.
Standard Chartered Bank merajai pasar kredit sindikasi dengan pangsa pasar 6,2%. Disusul Sumitomo Mitsui Financial Group dan Oversea-Chinese Banking Corp.