Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MEXICO CITY. Tingkat pengiriman uang atau lazim dikenal dengan remiten dari migran Meksiko yang bekerja di luar negeri pada 2008, untuk pertama kalinya mengalami penurunan. Menurut bank sentral Meksiko, hal ini disebabkan tren perekonomian global yang memburuk sehingga banyak para migran yang kehilangan mata pencahariannya.
Asal tahu saja, remiten merupakan pemasukan kedua bagi Meksiko setelah minyak. Nah tahun lalu, tingkat remiten Meksiko merosot 3,6% menjadi US$ 25 miliar. Sebagai perbandingan saja, tahun 2007, remiten Meksiko mencapai US$ 26 miliar.
Jumlah persentase penurunan tersebut dua kali lebih tinggi dibanding prediksi yang dipatok pemerintah untuk tahun itu. Salah satu staf bank sentral Jesus Cervantes bahkan mengatakan, penurunan tersebut masih akan berlanjut pada tahun ini.
Di Meksiko, berkurangnya jumlah remiten juga dikombinasikan dengan anjloknya nilai ekspor yang semakin memperlambat laju perekonomian. Tak ayal, perekonomian Meksiko diramalkan bakal berjalan di tempat atau bahkan mengalami kontraksi tahun ini.
Sepertinya, Meksiko tidak sendirian. Menurut ekonom World Bank Dilip Ratha, tingkat remiten di negara-negara berkembang seluruh dunia akan terus melorot pada tahun ini akibat krisis global.
Tingkat remiten global yang bertengger di posisi US$ 238 miliar pada 2008, diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 0,9% pada 2009. Bahkan, lanjut Dilip, jumlah remiten dari beberapa negara Arab diprediksi mengalami penurunan sebesar 13%.
“Remiten adalah salah satu alat pengentas kemiskinan yang banyak diandalkan sejumlah negara. Hal ini dapat berdampak buruk bagi banyak orang,” jelas Robert Meins dari Inter-American Development Bank.
Berdasarkan data dari Inter-American development Bank. Jumlah remiten di sejumlah negara Amerika Latin terus mengalami penurunan. Hal ini terjadi setelah terjadi pemangkasan besar-besaran karyawan di AS dan melambatnya pertumbuhan ekonomi di banyak negara.