kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Renminbi mulai diterima pasar Australia


Rabu, 10 April 2013 / 14:07 WIB
Renminbi mulai diterima pasar Australia
ILUSTRASI. TAJUK - Hendrika Yunapritta


Sumber: BBC |

BEIJING. Renminbi terus berusaha menaikkan pamornya menjadi mata uang alternatif di pasar global. Yang teranyar, dollar Australia (ausi) menjadi mata uang ketiga setelah yen Jepang dan dollar Amerika Serikat (AS) yang diperdagangkan langsung dengan yuan China.

Langkah ini merupakan tahapan signifikan bagi China yang tengah berupaya mendorong mata uangnya memainkan peran lebih besar dalam perdagangan internasional.

Beijing selama ini berusaha untuk mempromosikan yuan sebagai alternatif cadangan mata uang global selain di AS.

"Yuan saat ini sedang menuju mata uang yang sepenuhnya bisa dikonversikan," kata Stuart Oakley, Direktur Nomura.

"Kami menilai kesepakatan seperti telah menjadi tren dan saat ini merupakan pra kondisi untuk menjadi mata uang cadangan global."

China saat ini merupakan negara pembeli terbesar produk alam Australia seperti biji besi.

Menekan beban bisnis

Namun karena selama ini keduanya belum mempunyai mekanisme untuk melakukan konversi langsung antara dollar Australia dengan renminbi, maka kedua negara menggunakan US$ sebagai alat transaksi. Dengan demikian semua komoditas dihargai dengan mata uang AS.

Kesepakatan baru yang dicapai antara China dan Australia memberikan dampak besar, sebagian memperkirakan bahwa kepekatan pembelian antar perusahaan dari dua negara itu dengan menggunakan salah satu mata uang baik yYuan China maupun ausi akan bertambah.

"Saat ini tidak ada hukum internasional yang mengatakan bahwa semua kontrak harus menggunakan mata uang Dollar AS," kata Oakley.

Kesepakatan antara China dan Australia diharapkan dapat mengurangi biaya saat keduanya berhasil mencapai persetujuan bisnis.

Sampai saat ini, perusahaan dari kedua negara harus terlebih dahulu mengonversi mata uang masing-masing ke dalam US$, sebelum bertukar ke yuan atau ausi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×