kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rilis paspor vaksin virus corona, ini tujuan China


Rabu, 10 Maret 2021 / 07:17 WIB
Rilis paspor vaksin virus corona, ini tujuan China


Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China telah meluncurkan sertifikat kesehatan vaksin internasional sebagai langkah antisipasi bahwa sertifikat ini akan segera diakui oleh negara lain. Langkah ini bertujuan untuk membuat perjalanan global lebih mudah.

Mengutip The Straits Times, China termasuk negara pertama di dunia yang mengeluarkan paspor vaksin yang menunjukkan rincian inokulasi Covid-19, serta hasil tes asam nukleat dan antibodi.

Warga negara China dapat mendaftar untuk mendapatkan sertifikat pada program mini WeChat yang diluncurkan pada Senin (8/3/2021), sehari setelah Menteri Luar Negeri Wang Yi mengumumkan inisiatif tersebut pada konferensi pers tahunannya.

Menurut Kementerian Luar Negeri China pada hari Senin, paspor vaksin Covid-19, tersedia dalam format digital dan kertas, akan membantu mempromosikan pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas batas.

Baca Juga: Ini alasan WHO tidak sarankan paspor vaksin untuk perjalanan internasional

"Pandemi masih bersama kita, tetapi ekonomi dunia perlu dimulai kembali dan perjalanan masyarakat harus dilanjutkan tanpa penundaan lagi," kata juru bicara kementerian Zhao Lijian seperti yang dikutip dari The Straits Times.

Dia juga bilang, China siap untuk berdiskusi dengan negara lain tentang pembentukan mekanisme kode kesehatan yang diakui bersama.

Beberapa negara seperti Denmark dan Swedia sedang mengembangkan paspor kesehatan mereka sendiri. Di Inggris, lebih dari 200.000 orang telah menandatangani petisi yang dapat diperdebatkan di Parlemen untuk tidak memperkenalkan sertifikat vaksin, karena dapat digunakan untuk membatasi hak orang yang telah menolak vaksin Covid-19.

Baca Juga: Amerika: Rusia arahkan 3 situs online untuk jelekkan vaksin Pfizer dan Moderna

Sementara itu, Asosiasi Perjalanan Udara Internasional, yang memiliki 290 anggota maskapai, meluncurkan aplikasi perjalanan yang memungkinkan otoritas imigrasi dan maskapai penerbangan untuk mengumpulkan dan membagikan hasil vaksinasi dan tes Covid-19 para pelancong.

Singapore Airlines akan menjadi maskapai pertama yang menggunakan aplikasi ini untuk digunakan pada penerbangan Singapura ke London mulai 15 Maret. Sebanyak 30 maskapai penerbangan lain akan menguji aplikasi tersebut dalam dua bulan ke depan.

Sertifikat kesehatan elektronik China yang baru diluncurkan dilengkapi dengan kode QR terenkripsi bagi pemerintah untuk mengakses informasi pribadi.

Tetapi tidak jelas seberapa berguna kode kesehatan tersebut saat ini, atau negara mana yang sedang dalam pembicaraan dengan Beijing untuk mengakui paspor vaksinnya.

Saat ini, China masih mengharuskan pelancong yang masuk untuk melakukan karantina selama 14 hari.

Baca Juga: CEO Sinovac: Vaksin kami masih sangat efektif melawan mutasi virus corona

Di antara proposal yang diajukan oleh delegasi di sidang parlemen tahun ini yang sedang berlangsung adalah beberapa yang menyerukan paspor vaksin yang dapat membantu memulihkan perjalanan dan melonggarkan aturan karantina.

Di bidang pengembangan vaksin, China telah menyetujui 17 kandidat vaksin untuk uji klinis, tujuh di antaranya telah memasuki uji coba fase tiga dan empat telah disetujui untuk digunakan di negara tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan negara itu akan mencapai kekebalan kawanan pada pertengahan tahun depan setelah memvaksinasi sebanyak 80% dari populasi.

China menargetkan untuk menyuntik 560 juta orang pada akhir Juni, dan 330 juta lainnya pada akhir tahun, media pemerintah melaporkan.

Selanjutnya: Mau ke Singapura saat pandemi Covid-19? Ini 6 hal yang harus diketahui




TERBARU

[X]
×