Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, Asosiasi Perjalanan Udara Internasional, yang memiliki 290 anggota maskapai, meluncurkan aplikasi perjalanan yang memungkinkan otoritas imigrasi dan maskapai penerbangan untuk mengumpulkan dan membagikan hasil vaksinasi dan tes Covid-19 para pelancong.
Singapore Airlines akan menjadi maskapai pertama yang menggunakan aplikasi ini untuk digunakan pada penerbangan Singapura ke London mulai 15 Maret. Sebanyak 30 maskapai penerbangan lain akan menguji aplikasi tersebut dalam dua bulan ke depan.
Sertifikat kesehatan elektronik China yang baru diluncurkan dilengkapi dengan kode QR terenkripsi bagi pemerintah untuk mengakses informasi pribadi.
Tetapi tidak jelas seberapa berguna kode kesehatan tersebut saat ini, atau negara mana yang sedang dalam pembicaraan dengan Beijing untuk mengakui paspor vaksinnya.
Saat ini, China masih mengharuskan pelancong yang masuk untuk melakukan karantina selama 14 hari.
Baca Juga: CEO Sinovac: Vaksin kami masih sangat efektif melawan mutasi virus corona
Di antara proposal yang diajukan oleh delegasi di sidang parlemen tahun ini yang sedang berlangsung adalah beberapa yang menyerukan paspor vaksin yang dapat membantu memulihkan perjalanan dan melonggarkan aturan karantina.
Di bidang pengembangan vaksin, China telah menyetujui 17 kandidat vaksin untuk uji klinis, tujuh di antaranya telah memasuki uji coba fase tiga dan empat telah disetujui untuk digunakan di negara tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan negara itu akan mencapai kekebalan kawanan pada pertengahan tahun depan setelah memvaksinasi sebanyak 80% dari populasi.
China menargetkan untuk menyuntik 560 juta orang pada akhir Juni, dan 330 juta lainnya pada akhir tahun, media pemerintah melaporkan.