Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Rio Tinto Group dan Glencore Plc berencana menggabungkan diri. Jika kesepakatan ini terwujud, maka akan menciptkan perusahaan pertambangan terbesar yang pernah ada dan menyaingi BHP Group.
Sumber Bloomberg mengatakan, Rio Tinto dan Glencore tengah mengadakan pembicaraan tahap awal. Rio Tinto adalah penambang terbesar kedua dengan nilai pasar sebesar US$ 103 miliar per Kamis (16/1). Sedangkan Glencore memiliki valuasi pasar US$ 55 miliar. Jika bergabung maka akan mengalahkan nilai pasar BHP US$ 126 miliar.
Baca Juga: Harga Emas Bersinar Didukung Ekspekstasi Pemangkasan Suku Bunga Fed Dua Kali di 2025
Rio Tinto dan Glencore menolak berkomentar mengenai kabar ini. Namun kesepakatan ini akan rumit dan penuh tantangan. Kedua perusahaan tersebut memiliki budaya dan sejarah yang berbeda.
Dalam satu dekade terakhir, Rio Tinto memang telah menjauh dari bahan bakar fosil. Perusahaan ini telah keluar sepenuhnya dari bisnis tambang batubara dan sebagai gantinya mengembangkan bisnis tembaga dan litium. Sebaliknya Glencore memiliki dan terus menambah tambang batubara, termasuk membeli tambang milik Rio Tinto.
Sejumlah perusahaan tambang sangat ingin menambah kepemilikan aset di tambang yang berkontribusi pada energi bersih. Namun tambang yang ada semakin tua dan kualitasnya rendah. Sehingga tambang baru sulit ditemukan dan mahal untuk dibangun.
Namun dengan membeli Glencore, maka Rio Tinto akan memiliki tambang Collahuasi di Cile. Ini salah satu tambang tembaga terbesar dengan deposit terbanyak dan banyak didambakan perusahaan tambang.
Baca Juga: Pembahasan Omnibus Law Politik Dilakukan Selepas Masa Reses DPR RI
Sejatinya rencana merger ini sudah pernah diusulkan pada 2014. "Lucu bagaimana sejarah berulang. Namun keduanya menempuh jalan yang sangat berbeda sejak saat itu," kata analis RBC Capital Markets Ben Davis, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Davis masih meragukan motivasi Rio, karena arah bisnis yang berbeda. Sementara bagi Glencore, ini bisa menjadi jalan keluar bagi pemegang saham terbesar.