kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Risalah The Fed: Anggota Terbelah! Mayoritas Siap Pangkas Suku Bunga Lagi Tahun Ini


Kamis, 09 Oktober 2025 / 03:55 WIB
Risalah The Fed: Anggota Terbelah! Mayoritas Siap Pangkas Suku Bunga Lagi Tahun Ini
ILUSTRASI. Federal Reserve (The Fed) tampak terbelah dalam pandangan mereka terkait arah suku bunga di pertemuan terakhir. REUTERS/Jonathan Ernst


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Federal Reserve (The Fed) tampak terbelah dalam pandangan mereka terkait arah suku bunga di pertemuan terakhir. Sebagian pejabat mendukung penurunan suku bunga lanjutan, sementara sebagian lainnya masih khawatir terhadap tekanan inflasi yang belum sepenuhnya reda.

“Sebagian besar menilai bahwa pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut kemungkinan masih diperlukan sepanjang sisa tahun ini,” demikian risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 16–17 September dan dirilis Rabu waktu setempat (8/10).

Mengutip Yahoo Finance, dalam pertemuan tersebut, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25%, yang menjadi penurunan pertama pada tahun 2025.

Kebijakan ini diambil lantaran meningkatnya risiko terhadap pasar tenaga kerja, meski beberapa pejabat tetap menilai inflasi masih terlalu tinggi.

Beberapa pejabat bahkan melihat “alasan kuat” untuk menahan suku bunga agar tetap stabil, mengingat penurunan inflasi tampak melambat dan berisiko meningkatkan ekspektasi inflasi jangka panjang jika tidak segera mencapai target 2%.

Sementara itu, anggota baru dewan gubernur The Fed, Stephen Miran, justru mendorong langkah lebih agresif: pemangkasan 0,5%.

Baca Juga: The Fed New York: Kekhawatiran terhadap Pasar Tenaga Kerja AS Meningkat di September

Risalah juga menunjukkan kekhawatiran mayoritas anggota terhadap ketidakpastian dampak tarif impor serta risiko inflasi tinggi yang bertahan lebih lama dari perkiraan.

Meski begitu, sebagian peserta menilai tekanan inflasi kini tidak sebesar awal tahun.

Dari sisi ketenagakerjaan, para pejabat menilai belum terlihat tanda “penurunan tajam” di pasar kerja. Perlambatan perekrutan lebih banyak disebabkan penurunan permintaan dan pasokan tenaga kerja.

Secara keseluruhan, anggota FOMC memproyeksikan median dua kali pemangkasan tambahan suku bunga tahun ini. Namun, beberapa pejabat melihat potensi pemangkasan yang lebih sedikit — bahkan ada yang tak melihat perlunya pemangkasan lagi.

Terkait neraca keuangan bank sentral, pejabat The Fed menegaskan pentingnya terus memantau kondisi pasar uang di tengah tren penurunan cadangan, agar kebijakan pelonggaran tetap seimbang.

Tonton: The Fed Pangkas Suku Bunga, Indonesia Bukan Tujuan Prioritas Aliran Modal Asing

Meski hal itu menimbulkan spekulasi bahwa The Fed bisa segera menghentikan pengurangan obligasi dari portofolionya, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa pihaknya masih nyaman dengan laju pengurangan obligasi saat ini.

Selanjutnya: Subsidi Jumbo! Ini Daftar Harga BBM, LPG, dan Listrik Sebelum & Sesudah Disubsidi




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×