kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.241   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.002   58,02   0,84%
  • KOMPAS100 1.019   7,43   0,73%
  • LQ45 776   7,34   0,96%
  • ISSI 230   0,65   0,28%
  • IDX30 400   4,79   1,21%
  • IDXHIDIV20 461   6,01   1,32%
  • IDX80 114   0,88   0,77%
  • IDXV30 116   0,92   0,80%
  • IDXQ30 129   1,13   0,88%

Risalah The Fed: Belum Ada Dukungan Kuat untuk Penurunan Suku Bunga Bulan Ini


Kamis, 10 Juli 2025 / 05:14 WIB
Risalah The Fed: Belum Ada Dukungan Kuat untuk Penurunan Suku Bunga Bulan Ini
ILUSTRASI. An eagle tops the U.S. Federal Reserve building's facade in Washington, July 31, 2013. REUTERS/Jonathan Ernst


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Risalah pertemuan The Fed pada 17–18 Juni 2025 menunjukkan bahwa hanya "beberapa" pejabat bank sentral yang mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir bulan ini.

Mayoritas pembuat kebijakan masih khawatir terhadap tekanan inflasi yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

Trump sendiri secara terbuka mendesak pemangkasan suku bunga secara agresif dan mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk mundur.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Naik Rabu (9/7): Nvidia Tembus Kapitalisasi Hampir US$ 4 Triliun

Namun, risalah yang dirilis Rabu (9/7) menunjukkan bahwa di antara 19 pejabat The Fed, hanya sedikit yang mendukung penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Sebagian bahkan menilai tidak perlu ada pemangkasan sama sekali untuk saat ini.

“Sebagian besar peserta memperkirakan bahwa pemangkasan suku bunga akan tepat dilakukan akhir tahun ini, dengan dampak inflasi dari tarif diperkirakan bersifat sementara atau terbatas,” demikian tertulis dalam risalah tersebut.

Saat ini, suku bunga acuan The Fed berada di kisaran 4,25%–4,50%. Tidak ada satupun pembuat kebijakan yang menganjurkan penurunan tajam seperti yang diinginkan Trump.

"Beberapa pejabat bahkan menilai bahwa suku bunga saat ini mungkin tidak jauh di atas level netral," ungkap risalah.

Dalam proyeksi individual yang dirilis usai pertemuan Juni, para pembuat kebijakan paling dovish hanya memperkirakan penurunan maksimal 1% hingga akhir 2026.

Analis BMO Capital Markets, Priscilla Thiagamoorthy, dalam catatannya mengatakan bahwa risalah ini menegaskan tidak adanya urgensi bagi The Fed untuk segera memangkas suku bunga.

Baca Juga: Kevin Hassett Muncul sebagai Calon Kuat Ketua The Fed Gantikan Powell

“Meskipun ada ketidakpastian mengenai dampak inflasi dari tarif, The Fed mengambil pendekatan hati-hati,” katanya.

Setelah risalah dirilis, pelaku pasar memangkas ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed tanggal 29–30 Juli mendatang.

Namun, konsensus pasar masih memperkirakan penurunan 50 basis poin hingga akhir 2025, sesuai proyeksi median bank sentral.

Menunggu Kepastian

Risalah juga menyoroti sikap hati-hati para pejabat bank sentral. “Peserta umumnya sepakat bahwa dengan pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja yang masih solid, serta kebijakan moneter yang masih sedikit restriktif, Komite memiliki ruang untuk menunggu kepastian lebih lanjut mengenai prospek inflasi dan aktivitas ekonomi,” tulis dokumen tersebut.

Meskipun banyak pejabat mendukung pemangkasan suku bunga dalam jangka menengah, pandangan mereka terbagi.

Baca Juga: The Fed Galau! Survei dan Suku Bunga Bikin Dilema Kebijakan Ekonomi AS

“Beberapa peserta masih melihat risiko inflasi tinggi sebagai ancaman utama,” kata risalah tersebut.

Sebanyak tujuh pejabat bahkan memproyeksikan tidak ada pemangkasan suku bunga sepanjang tahun ini.

Sebaliknya, “beberapa peserta melihat risiko terhadap pasar tenaga kerja mulai mendominasi,” tulis risalah, merujuk pada kekhawatiran bahwa kondisi ketenagakerjaan bisa melemah di tengah ketidakpastian.

Konsumen Rentan Tarif

The Fed juga mencatat pembelanjaan konsumen tetap kuat, meskipun ada indikasi bahwa rumah tangga berpendapatan rendah mulai beralih ke produk yang lebih murah dan bisa terdampak lebih besar oleh kenaikan harga akibat tarif.

Baca Juga: Pasar Tenaga Kerja AS Tetap Tangguh, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Makin Mundur

Secara keseluruhan, para pejabat The Fed sepakat untuk mengambil pendekatan hati-hati dalam penyesuaian kebijakan moneter, sambil memantau dampak akhir dari tarif yang diberlakukan Trump terhadap perilaku konsumen dan dunia usaha.

Dalam proyeksi pasca-pertemuan, median outlook menunjukkan dua kali penurunan suku bunga masing-masing 25 bps hingga akhir 2025.

Investor saat ini memperkirakan penurunan pertama terjadi pada pertemuan September, diikuti oleh satu lagi pada Desember.

Namun, sejumlah pejabat seperti Gubernur The Fed Christopher Waller dan Wakil Ketua Pengawasan Michelle Bowman telah menyatakan bahwa suku bunga bisa saja mulai dipangkas secepatnya bulan ini, tergantung pada data ekonomi yang masuk.

Selanjutnya: PRUSmart Plan, Asuransi Jiwa Baru Menengah ke Atas Potensi Manfaat hingga 920%​

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier pada Hari Ini Kamis, 10 Juli 2025




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×