Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Aktivitas sektor jasa AS melambat ke level terendah dalam tiga tahun terakhir pada September, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang tarif. Hal ini menunjukkan bahwa ketegangan perdagangan antara AS dengan sejumlah negara telah merembet ke ekonomi yang lebih luas.
Melansir Reuters, aktivitas manufaktur AS jatuh tajam September. Hasil survei yang dirilis Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan, kondisi ini meningkatkan risiko resesi perekonomian AS. Untuk saat ini, pasar tenaga kerja yang solid menjaga ekonomi pada jalur pertumbuhan yang moderat.
Baca Juga: Trump mengatakan delegasi China akan datang ke AS pekan depan
Namun, data ekonomi yang lemah bisa mendorong The Federal Reserve untuk kembali menurunkan suku bunga acuannya pada bulan ini untuk menjaga ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah AS, yang tahun ini memasuki tahun ke-11. Mengingatkan saja, bank sentral AS menurunkan suku bunga bulan lalu setelah memangkas suku bunga acuan pada Juli untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan 2008.
"Penurunan ini mulai menyebar dan itu berarti The Fed akan terikat untuk memangkas kembali suku bunga acuan untuk kali ketiga tahun ini pada saat mereka bertemu lagi pada akhir bulan ini," kata Chris Rupkey, kepala ekonom di MUFG di New York seperti yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Wall Street merosot setelah data sektor jasa lebih lemah dari yang diperkirakan
ISM mengatakan, indeks aktivitas non-manufaktur turun ke level 52,6 pada September, terendah sejak Agustus 2016, dari posisi 56,4 pada Agustus. Angka di atas level 50 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS. Sementara, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, indeks akan turun ke level 55,1 pada bulan September.
ISM juga melaporkan bahwa tingkat pengukuran aktivitas manufaktur nasional jatuh pada bulan September ke level terendah sejak Juni 2009, ketika Resesi Hebat berakhir.
Dijelaskan pula, mayoritas pelaku industri bisnis jasa sangat prihatin dengan tarif, sumber daya tenaga kerja, dan arah ekonomi. Laporan ISM menunjukkan, 13 industri, termasuk administrasi publik, keuangan dan asuransi, melaporkan pertumbuhan bulan lalu. Sedangkan layanan pendidikan dan layanan lainnya mengalami kontraksi.
Baca Juga: Ekonomi loyo, sektor jasa di Amerika catat pertumbuhan terlemah dalam tiga tahun
Survei sektor manufaktur dan jasa yang lemah telah mendorong para ekonom untuk memangkas estimasi pertumbuhan produk domestik bruto AS untuk kuartal ketiga menjadi 1,3% secara tahunan dari sebelumnya 2,1%. Perekonomian tumbuh 2,0% pada kuartal kedua, melambat dari posisi 3,1% pada periode Januari-Maret.
Selain perang dagang AS-China, yang menekan investasi bisnis, ekonomi juga kehilangan momentum karena efek stimulus dari paket pemotongan pajak senilai US$ 1,5 triliun tahun lalu sudah mulai memudar.
Meskipun terjadi penurunan dalam tingkat ketenagakerjaan ISM dan muncul sejumlah sinyal bahwa pengusaha menjadi lebih berhati-hati dalam merekrut lebih banyak pekerja, angka PHK tetap rendah.
Di sisi lain, dalam laporan terpisah pada hari Kamis, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, pengajuan klaim untuk tunjangan pengangguran meningkat 4.000 menjadi 219.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 28 September.
Sementara, ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan pengajuan klaim meningkat menjadi 215.000 dalam minggu terakhir.