Sumber: The Economic Times | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perak kembali mencetak sejarah dengan menyentuh level tertinggi sepanjang masa di bursa MCX (Multi Commodity Exchange) pada Senin (29/9/2025). Harga perak didorong oleh kombinasi sentimen makroekonomi dan permintaan industri yang kuat.
Di tengah reli ini, penulis buku finansial terkenal Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, melontarkan prediksi berani. Ia memperkirakan bahwa investasi di perak bisa memberikan imbal hasil hingga lima kali lipat dalam setahun ke depan.
Tahun Emas untuk Perak, Kalahkan Kinerja Emas
Sepanjang 2025, perak menjadi aset terbaik dibandingkan kelas investasi lainnya. Dengan return 53% secara year-to-date (YTD), perak bahkan mengungguli emas yang lebih populer sebagai aset lindung nilai.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Ungkap Alasan Perak Jadi Investasi Terbaik 2025
Fenomena ini membuat perak semakin dilirik oleh investor ritel maupun institusional, yang melihat peluang besar di tengah perubahan pasar global.
Kiyosaki: “Perak Akan Meledak”
Lewat unggahan di platform media sosial X (dulu Twitter), Kiyosaki menuliskan:
“Jika saya punya US$100, saya akan membeli lebih banyak koin perak. Saya prediksi US$100 di perak akan menjadi US$500 dalam setahun.”
Ia juga menuding bahwa pasar perak telah lama dimanipulasi dan kini berada di ambang “ledakan harga” pada September 2025. Kiyosaki menegaskan dirinya akan kembali menambah kepemilikan perak.
Faktor Fundamental yang Menguatkan Reli Perak
Optimisme terhadap perak bukan hanya spekulasi. Sejumlah analis menilai reli perak ditopang oleh tiga faktor utama:
-
Safe-haven buying – Permintaan lindung nilai meningkat di tengah ketidakpastian global.
-
Permintaan industri – Kebutuhan perak untuk panel surya dan kendaraan listrik terus melonjak.
-
Pelemahan dolar AS – Membuat harga komoditas berdenominasi dolar lebih menarik bagi investor global.
Baca Juga: Ini 3 Aset yang Jarang Dijual Robert Kiyosaki, Apa Saja?
Selain itu, aliran dana ke ETF perak serta kondisi pasokan yang ketat juga memperkuat reli harga logam mulia ini.
Perak Sebagai Aset Hybrid
Menurut Jigar Trivedi, Senior Analyst – Commodities & Currencies di Reliance Securities, daya tarik perak terletak pada sifat ganda:
-
Sebagai aset moneter, perak berfungsi seperti emas dalam menjaga nilai.
-
Sebagai komoditas industri, perak mendapat dorongan dari tren energi hijau dan belanja infrastruktur global.
“Investor berbondong-bondong masuk ke perak karena ia memiliki nilai moneter sekaligus nilai industri. Kombinasi ini sangat menarik di tengah era perubahan suku bunga global,” jelas Trivedi.
Dengan ekspektasi pelonggaran suku bunga Federal Reserve (The Fed), daya tarik perak sebagai aset lindung nilai diperkirakan semakin kuat.