Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Robert Kiyosaki, penulis buku bisnis terkenal yang dikenal luas lewat karya fenomenalnya “Rich Dad Poor Dad”, kembali mengeluarkan peringatan keras soal masa depan dolar Amerika Serikat.
Selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, Kiyosaki kerap mengkritik mata uang nasional AS dan kebijakan moneter The Fed — menyebut dolar sebagai “uang palsu” dan menyalahkan bank sentral AS atas berbagai ketidakmampuan mengelola sistem keuangan.
Mengutip Trading View, banyak yang menganggap pernyataannya berlebihan atau terlalu menakut-nakuti. Namun, tak sedikit pula yang sepakat dengan pandangan Kiyosaki.
Menurutnya, menyimpan uang tunai di bank hanya akan membuat orang tertinggal saat mata uang fiat terdepresiasi. Sebaliknya, ia percaya kekayaan sejati akan bertahan lewat kepemilikan aset keras (hard assets) dan jaringan keuangan terdesentralisasi.
Meski dikritik banyak pihak karena dianggap menyebarkan ketakutan, konsistensinya membuat Kiyosaki punya basis penggemar setia. Dalam unggahan terbarunya, ia kembali mempertanyakan ketangguhan dolar AS dan mengungkap “senjata” andalannya menghadapi potensi krisis keuangan terbesar sejak 1929: Bitcoin, emas, perak, dan Ethereum.
Baca Juga: Kiyosaki: Dukungan Buffett Terhadap Emas dan Perak Jadi Sinyal Bahaya Pasar Saham
Ethereum Resmi Masuk Daftar ‘Favorit’ Kiyosaki
Jika sebelumnya Kiyosaki hanya fokus pada logam mulia dan Bitcoin, dalam beberapa minggu terakhir ia mulai mendorong Ethereum juga.
"Akhir dari Dolar AS? Saya terus menambah simpanan emas, perak, Bitcoin, dan Ethereum saya. Penyimpan uang dalam bentuk dolar AS adalah pecundang. Jadilah pemenang. Jaga diri Anda," kata Kiyosaki lewat akun X miliknya pada Rabu (8/10/2025).
Mungkin karena narasi “digital oil” yang melekat pada altcoin ini, tren tokenisasi yang sedang naik daun, atau maraknya perusahaan yang membangun perbendaharaan aset di jaringan Ethereum — apa pun alasannya, kini “Rich Dad” Kiyosaki juga resmi naik ke “gerbong ETH.”
Selama bertahun-tahun, ia sempat meremehkan mayoritas altcoin dan hanya memuji Bitcoin sebagai “uang milik rakyat.” Namun, sikap terbarunya menunjukkan perubahan pandangan: ia melihat Ethereum bukan sekadar aset spekulatif, melainkan sebagai infrastruktur penting bagi tokenisasi, smart contract, dan adopsi institusional di masa depan.
Tonton: Bitcoin ETF Bakal Dorong Reli Bitcoin? Simak Proyeksi Perbankan Global!