Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TORONTO. Rogers Communications Inc akan menginvestasikan dana sekitar C$ 10 miliar atau setara US$ 7,74 miliar selama tiga tahun ke depan untuk kemampuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), serta lebih banyak pengujian dan pengawasan.
Langkah yang dilakukan Rogers Communications itu hanya beberapa minggu setelah perusahaan tersebut melaporkan masalah jaringan yang menyebabkan gangguan meluas hingga melintasi negara.
Chief Executive Officer Rogers Communications Tony Staffieri mengatakan, pihaknya telah membuat kemajuan dalam kesepakatan formal antara operator untuk mengalihkan panggilan 911 ke jaringan masing-masing secara otomatis bahkan jika terjadi pemadaman pada jaringan operator mana pun.
"Saya percaya ini adalah satu-satunya cara yang bertanggung jawab ke depan dan saya secara pribadi berkomitmen untuk memungkinkan semua warga Kanada," kata Staffieri seperti dikutip Reuters, Senin (25/7).
Baca Juga: Masih Menarik Dikoleksi, Intip Prospek dan Rekomendasi Saham DCI Indonesia (DCII)
Staffieri mengatakan, Rogers Communications secara fisik memisahkan layanan nirkabel dan internet untuk menciptakan jaringan selalu aktif, untuk membantu memastikan pelanggan tidak mengalami pemadaman dengan layanan seluler dan internet lagi.
Awal bulan ini, operator yang memiliki sekitar 10 juta pelanggan nirkabel dan 2,25 juta pelanggan internet ritel ini mengalami gangguan yang berlangsung hampir 19 jam, mengganggu layanan dari penerbangan ke perbankan dan panggilan darurat 911.
Pemerintah Kanada juga telah memerintahkan penyelidikan dan menuntut perusahaan telekomunikasi menyetuji dalam waktu 60 hari untuk mengembangkan protokol komunikasi agar masyarakat mendapat informasi yang lebih baik.
Baca Juga: Bahlil: Investasi Asing yang Masuk hingga Kuartal II Capai Rp 163,2 Triliun
