Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SOCHI. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (25 Mei), uji coba sistem rudal anti-pesawat terbaru Rusia, S-500 hampir selesai dan siap dikirim ke pasukan,
"Lebih dari 70% resimen rudal permukaan-ke-udara di Angkatan Udara telah dipersenjatai kembali dengan sistem S-400 yang canggih," kata Putin, seperti dikutip TASS.
"Sistem S-500 yang sedang uji coba berhasil mendekati penyelesaian, selanjutnya akan dikirim ke pasukan," ujar dia saat membuka pertemuan dengan pimpinan Kementerian Pertahanan dan perusahaan pertahanan Rusia.
Sebelumnya, Putin menyebutkan, sistem S-500 merupakan penangkal terhadap senjata hipersonik masa depan negara lain.
S-500 adalah versi lanjutan dari S-400. Wakil Panglima Angkatan Udara Rusia Letnan Jenderal Andrei Yudin mengatakan kepada surat kabar Krasnaya Zvezda, pengembangan sistem rudal S-500 akan selesai pada 2021.
Baca Juga: Putin: Uji coba sistem rudal anti-pesawat terbaru Rusia S-500 hampir selesai
"Perlu dicatat, pekerjaan untuk mengembangkan pertahanan udara bergerak S-500 dan sistem rudal anti-balistik dijadwalkan selesai pada 2021," katanya, seperti dilansir TASS.
Juga dikenal sebagai "pembunuh jet tempur siluman F-35 buatan AS", S-500 memiliki peluru kendali jarak jauh 40N6 yang mampu menyerang target hingga sejauh 250 kilometer.
Sistem S-500 bisa mendeteksi dan menyerang hingga 10 hulu ledak rudal balistik yang terbang dengan kecepatan lebih dari 6,5 km per detik.
Mampu menembak jatuh satelit orbit rendah
Almaz-Antey, perusahaan milik negara Rusia yang merancang S-500 Prometey, mengklaim sistem rudal ini mampu menembak jatuh satelit orbit rendah dan pesawat ruang angkasa jenis tertentu di dekat luar angkasa.
Baca Juga: Rusia vs AS: Ini peta kekuatan senjata strategis, mulai rudal hingga pembom
"Karakteristik yang melekat pada rudal permukaan-ke-udara S-500 memungkinkan untuk menghancurkan senjata hipersonik dari semua modifikasi, termasuk di dekat ruang angkasa," kata Sergei Surovikin, Kepala Pasukan Dirgantara Rusia, kepada Red Star.
"S-500 bisa diklasifikasikan sebagai generasi pertama sistem pertahanan antariksa karena di masa depan akan mampu menghancurkan satelit orbit rendah dan senjata ruang angkasa," tambahnya.
Rudal bahan bakar padat dua tahap sepanjang 30 kaki ini akan mampu meluncur dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara, mencegat target yang bergerak dengan kecepatan 15,6 Mach, Sputnik melaporkan.
S-500 adalah suplemen untuk S-400 dan pengganti rudal anti-balistik A-135 serta bisa membuat sistem rudal AS seperti Patriot dan THAAD juga jet tempur siluman F-35 generasi kelima menjadi usang.
"S-500 merupakan pukulan terhadap prestise Amerika," kata Chief Designer Almaz-Antey Pavel Sozinov. "Sistem kami menetralkan senjata ofensif Amerika, dan melampaui semua sistem anti-udara dan anti-rudal Amerika yang sangat populer".